Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden ke-3 Indonesia, Bacharudin Jusuf Habibie hadir memberikan sambutan sekaligus membuka gelaran Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Hall Jakarta Convention Center, Sabtu malam (23/1).
Dalam sambutannya, Habibie berpesan pentingnya regenerasi sumber daya manusia dan persatuan di internal Partai Golkar kepada sekitar seribuan kader yang menghadiri Rapimnas.
"Bahwa saya berkeyakinan masa depan suatu bangsa dimanapun dia berada harus diandalkan pada sumber daya manusia," ucap Habibie.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habibie yang baru ditunjuk sebagai Pelindung Tim Transisi Partai Golkar ini menjelaskan, sumber daya manusia yang dimaksud adalah yang terbaharukan, produktif serta memahami dan memiliki nilai-nilai luhur. Termasuk mencerminkan budaya dan agama masing-masing.
Lantas, Habibie berbagi pengalaman hidupnya saat di Jerman dan diminta pulang kembali ke Indonesia oleh Presiden ke-2 Soeharto. Penggalan cerita demi cerita yang disampaikannya, banyak menuai kagum dan tepuk tangan dari seluruh jajaran kader partai beringin.
"Saudara-saudara, ini saya cerita ada maksudnya. Maksudnya kita harus tingkatkan disiplin, kualitas bekerja, produktivitas yang berbudaya, sehat di bumi Indonesia tanpa mengenal suku, agama, ras dan antargolongan (SARA)," ujarnya.
Habibie mengingatkan agar Partai Golkar harus bersinergi dengan partai lain untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Berkaca dari sejarah saat Presiden pertama Soekarno dan Presiden ke-2 Soeharto memimpin dalam usia 44 tahun, Habibie menginginkan agar nantinya bangsa Indonesia dapat kembali dipimpin oleh kalangan muda yang berusia 40-60 tahun.
"Apa artinya? Konsekuensinya? Saudara mumpung anda masih hidup, bukalah pintu, berikan kepada mereka yang usianya antara 40-60 tahun, harus. Kalau bukan anda siapa lagi? Oleh karena itu anda harus mengembangkan budaya estafet," kata Habibie.
Habibie pun mengutarakan konsep 3M yang dimilikinya untuk Partai Golkar. Pertama, agar Golkar membuat rencana yang berkesinambungan untuk 1000 tahun ke depan, yang dikoreksi setiap dua atau lima tahun.
Kedua, agar Golkar maju dalam arti luas, segala bidang, budaya politik, antar organisasi partai. Ketiga adalah mandiri, dalam arti tidak tergantung pada siapapun. Di sini Habibie juga menekankan kembali pentingnya sumber daya manusia dari kalangan muda.
"Masa depan bangsa dimanapun berada di tangan sumber daya manusia, anak muda," ucap Habibie.
Habibie menuturkan, apa yang diceritakannya, termasuk kedatangannya ke dalam Rapimnas Golkar merupakan bentuk kepedulian terhadap partai beringin dan bangsa.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar periode 1993 itu juga berterimakasih kepada Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang turut hadir dalam Rapimnas Golkar sebagai perwakilan pemerintah.
Kehadiran itu disimpulkan Habibie sebagai langkah positif yang ditunjukan pemerintah dalam mendorong penyelesaian masalah internal Golkar. Apalagi kehadiran para menteri itu menurutnya tak mungkin tanpa persetujuan Presiden Joko Widodo.
"Jadi saudara-saudara, terimakasih, salam buat Pak Presiden. Saya ucapkan terimakasih pula kepada pimpinan lembaga negara yang hadir," ujar Habibie.
Terakhir, Habibie berpesan kepada Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie dan jajaran pemimpin lainnya agar mau merangkul seluruh kader sebagai langkah untuk mewujudkan persatuan partai beringin.
"Menkumham itu sudah memberikan sinyal bahwa anda sudah berada mengambil kebijakan yang tepat," ucap Habibie.
Pesan terakhir itu disambut meriah peserta Rapimnas yang terdiri dari berbagai unsur pengurus dan organisasi sayap Partai Golkar. Habibie pun diberi kesempatan untuk memukul gong sekaligus menandakan dibukanya gelaran Rapimnas Partai Golkar yang ditutup pada Senin (25/1).
(bag)