Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Bali Aburizal Bakrie (Ical) memunculkan wacana penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) sebelum memasuki bulan puasa.
Pernyataannya itu tertuang dalam pidato politiknya di Rapimnas Partai Golkar. Ical mengatakan penyelenggaraan Munaslub merupakan jawaban atas realitas politik yang terjadi pada saat ini
"Pada hemat saya, dalam situasi normal, barangkali Munaslub tidak diperlukan. Tetapi kondisi partai yang kita cintai ini mungkin membutuhkan metode penyelesaian di luar jalur normal," kata Ical di Hall JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (23/1).
Namun, Ical mengingatkan bahwa Munaslub merupakan cara dan mekanisme yang sah menurut untuk menyelesaikan persoalan. Hal itu juga merupakan bentuk penyelesaian secara politil dibanding secara hukum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Indonesia terkadang kekuasan politik masih berada di atas supermasi hukum. Kita menerima semua ini untuk mempersatukan kembali kekuatan partai," kata Ical.
Untuk itu, Ical mengaku akan patuh dan mengawal kepada hasil putusan Rapimnas. Sementara, untuk penyelenggaraan Munaslub, Ical menyarankan agar dilaksanakan pada bulan April atau Mei, dan sebelum memasuki bulan puasa yang jatuh pada bulan Juni.
"Mengenai waktu penyelenggaraan Munaslub, saya sarankan untuk diadakan sebelum bulan puasa tahun ini," ucap Ical.
Hal itu menurutnya agar Partai Golkar dapat mempersiapkan konsolidasi kader untuk bertarung dalam ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017.
"Saya yakin, jika semua berjalan lancar, maka pada pertengahan 2016, Partai Golkar akan memulai sebuah era baru," ujar Ical.
Walau demikian, Ical berharap bahwa setelah Rapimnas ini, tidak akan ada perbedaan kubu di internal Partai Golkar. Menurutnya, pasca Rapimnas hanya ada kubu beringin yang menaungi setiap kader dan kekuatan Partai Golkar.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Bali Nurdin Halid yakin gelaran Rapimnas yang akan diselenggarakan pada hari ini hingga Senin (25/1) akan menjadi pijakan awal penyelesaian konflik dan konsolidasi internal partai.
"Lewat Rapimnas, merupakan awal dari penyelesaian konflik secara menyeluruh, untuk konsolidasi. Saya harap teman-teman Agung Laksono hadir untuk perbincangkan perbedaan," kata Nurdin.
Nurdin mengatakan ketidakhadiran Agung dalam gelaran Rapimnas akan membuat kegaduhan baru. Sebab, menurutnya, Rapimnas sudah sesuai dengan kesepakatan antara Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, dan Agung Laksono pada 18 Desember, serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
(bag)