Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah survei yang dirilis lembaga Centre for Strategic and International Studies menunjukkan bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sangat berpeluang untuk kembali terpilih sebagai gubernur pada pemilihan kepala daerah 2017.
Dalam survei tersebut Ahok tampak superior di hadapan Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini, dua nama yang dianggap berpeluang maju di Pilkada Jakarta.
Namun begitu, Ahok menganggap hasil survei tidak bisa dijadikan patokan bahwa dirinya akan menang mutlak di Pilgub nanti. Menurutnya salah satu di antara Risma atau Emil bisa saja mengalahkan dirinya. "Tidak begitu (menang mutlak), dia (Ridwan Kamil) bisa saja mengalahkan saya," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin malam (26/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok enggan merinci lebih banyak mengapa menyebut Emil bisa mengalahkan dirinya di ajang pilgub nanti. Hanya saya dia menegaskan pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta sangat berbeda jika dibandingkan dengan daerah lain.
Di daerah lain, siapapun pasangan calon yang mendapatkan perolehan suara terbanyak maka dialah yang akan menang. Sedangkan di Jakarta pasangan yang menang harus mendapatkan suara sebanyak 50 persen plus satu.
"Jakarta itu beda dengan daerah lain, di Jakarta itu harus 50 persen plus satu. Itu kan (dalam survei) tidak sampai 50 plus satu," katanya.
Sementara saat ditanya perihal keakraban dirinya dengan Emil, seperti terlihat di akun Instagram Emil, Ahok mengatakan dirinya akrab dengan siapa saja. Foto tersebut tidak memperlihatkan ada indikasi Ahok akan menggaet Emils sebagai calon wakil gubernur pilihannya.
"Kami akrab-akrab saja, semua orang juga akrab. Nanti saya foto saja dengan artis dan digosipkan jadi wakil saya," kata Ahok sembari tertawa.
Sebelumnya nama Ridwan Kamil dihubungkan dengan Pilgub DKI setelah namanya disebut-sebut oleh partai politik, salah satunya adalah Partai Gerindra.
Gerindra sendiri telah menggodok tujuh nama yang kemungkinan besar akan diusung oleh mereka di Pilgub 2017. Bukan hanya akan mencalonkan gubernur atau wakil gubernur, jika memungkinkan Gerindra ingin pasangan calon yang mereka usung keduanya berasal dari Gerindra.
Tujuh nama yang sudah ada di kantong Gerindra dan merupakan hasil rapat akbar DPD Gerindra DKI akhir Desember 2015 lalu adalah Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sandiaga Uno, M. Sanusi, mantan Panglima Kodam Jaya Sjafri Sjamsuddin, Biem Benyamin, Sekretaris Daerah DKI Saefullah, dan Walikota Bandung Ridwan Kamil.
Sementara itu dalam rapat akbar tersebut juga ada satu nama yang dicalonkan untuk diusung oleh Gerindra, yaitu Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik.
(obs)