Bogor, CNN Indonesia -- Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrat, PKB, PAN, dan PPP, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni akan mendaftar ke KPU DKI Jakarta pada Jumat malam (23/9) sekitar pukul 19.00 WIB.
Saat ini, empat partai pengusung Agus dan Sylviana tengah membereskan urusan administrasi pasangan tersebut.
"Yang akan segera diselesaikan adalah syaratnya, kami akan selesaikan administrasi dan pukul 19.00 akan mendaftar," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan di Puri Cikeas, Bogor, Jumat dini hari (23/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu administrasi yang harus dilalui oleh kedua pasangan itu adalah mengundurkan diri dari posisinya saat ini.
Agus masih merupakan prajurit TNI dengan pangkat mayor infanteri, sedangkan Sylvi menjabat sebagai Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
Agus wajib mundur sebagai anggota TNI sesuai dengan aturan dalam Pasal 7 ayat 2 huruf t Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.
Pasal tersebut mengatur bahwa calon kepala daerah wajib menyatakan pengunduran diri dari instansi kemiliteran sejak ditetapkan menjadi calon peserta pilkada.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan, keduanya adalah orang yang taat aturan sehingga akan mengundurkan diri dari posisinya masing-masing.
"Agar santun, Sylvi akan pamitan dan Agus juga akan berpamitan, setelah itu baru akan dimunculkan," kata Romy.
Agus dan Sylviana resmi ditetapkan sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta oleh Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN pada Jumat dini hari (23/9) di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor.
Keempat partai tersebut sudah berkumpul di Puri Cikeas sejak Rabu (21/9). Pertemuan dilanjutkan pada Kamis siang hingga mencapai kesepakatan mengusung Agus-Sylviana pada Jumat dini hari.
Agus dan Sylviana akan bertarung melawan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, NasDem, Partai Hanura, dan Golkar.
(wis)