Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta diharapkan bisa membantu meningkatkan partisipasi pemilih. Selama ini, golongan yang tidak memilih alias golput di ibu kota terbilang tinggi.
Meski begitu Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno tak mau mematok target terlalu tinggi untuk Pilkada 2017. Dari target nasional 77 persen pemilih, KPU menargetkan hanya bisa menjaring pemilih di atas 70 persen.
Menurut Sumarno, pada Pilkada 2012 lalu, partisipasi pemilih di Jakarta tak sampai 70 persen. Pada Putaran pertama partisipasi pemilih sebesar 65 persen. Sementara pada putaran kedua naik menjadi 68 persen.
Karena itu Sumarno menyatakan, jika target di atas 70 persen terlampaui, itu sudah jauh meningkat dibandingkan Pilkada lima tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya memperbaiki partisipasi pemilih ini terus dilakukan dengan cara sosialisasi para pemilih sesuai dengan segmentasinya," kata Sumarno kepada CNNIndonesia.com, Selasa (27/9).
Jumlah pemilih di Jakarta saat ini belum final. Daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) berjumlah 7,4 juta. Daftar pemilh tetap baru bisa ditetapkan pada awal Desember.
Jumlah DPT tersebut menurut Sumarno bisa saja berkurang atau bertambah. "Saat ini KPU terus melakukan pendataan pemilih," ujarnya.
Selain sosialisasi kepada warga, Sumarno juga berharap tiga pasangan calon yang sudah mendaftar ini bisa menarik minat warga untuk datang ke tempat pemungutan suara.
"Daya pikat calon bisa menarik minat orang datang ke TPS," kata Sumarno.
Pasangan calon yang baik membuat warga tertarik dan punya harapan untuk menjadikan Jakarta menjadi lebih baik lagi.
Sumarno sendiri mengaku optimistis, tiga pasangan calon dalam Pikada DKI Jakarta bisa memengaruhi warga untuk memilih.
Pilkada di DKI Jakarta tahun 2017 diikuti tiga pasangan calon. Mereka yang sudah mendaftar di KPU adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayata yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Golkar, Hanura, dan NasDem; Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Kebangkitan Bangsa; serta Anies Basewdan-Sandiaga Uno yang dijagokan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
(sur/obs)