Fahri Hamzah Dukung Keberadaan Parpol Berasaskan Islam

CNN Indonesia
Senin, 05 Jun 2017 14:17 WIB
Partai berasaskan Islam dinilai penting sebagai wadah umat menyalurkan ide dan gagasan. Tanpa itu, Fahri khawatir dapat memicu gejolak.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut partai Islam berguna sebagai wadah aspirasi politik umat muslim. (CNN Indonesia/M Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendukung eksistensi partai politik berasaskan Islam di Indonesia. Menurutnya, partai berasaskan Islam dibutuhkan sebagai wadah bagi umat muslim dalam menyalurkan ide dan gagasan dalam bernegara.

"Karena itu partai Islam harus terus ada, untuk mendialogkan ide-ide. Kalau umat tidak diorganisir pawai masuk ke negara, maka akan ada gejolak dan perlawanan," kata Fahri dalam keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com di Jakarta, Senin (5/5).

Saat ini, lanjut Fahri, masyarakat khususnya umat Islam semakin berpartisipasi dalam proses politik. Di sisi lain, Fahri juga menduga ada upaya sistematis untuk mendeskriditkan Islam.
Tujuannya, menurut Fahri, ingin memisahkan umat Islam dari kehidupan politik dan bernegara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fahri menduga mereka yang ingin memisahkan Islam dengan politik berasal dari kalangan pemodal.

"Karena mereka melihat, bahwa halangan terbesar untuk menguasai sumberdaya alam (SDA) Indonesia itu dari umat Islam," ujarnya.

Pancasila Terkikis

Terpisah, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memaparkan enam hal yang dianggap sebagai penyebab memudarnya nilai pancasila pada kehidupan masyarakat saat ini.

Menurutnya, terkikisnya nilai-nilai Pancasila disebabkan pertama kali oleh tak adanya penuturan yang baik dari generasi ke generasi ihwal dasar negara tersebut.

Selanjutnya, yang kedua lantara kurangnya tokoh-tokoh yang memberikan contoh keteladanan dalam kehidupan masyarakat.

"Ketiga, praktek pembangunan yang menyisakan kemiskinan, ketidakadilan, kerusakan lingkungan fisik, sosial dan budaya. Ada juga dekadensi moral, disusul individualisme dan kapitalisme serta liberalisme, serta tumbuhnya paham-paham radikal baik kanan maupun kiri," kata Tjahjo.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, bekas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu menilai perlunya sistem pembinaan yang dialogis terhadap masyarakat dan tidak sekedar menekankan penghapalan.

Penguatan nilai Pancasila dianggap penting karena dipercaya mampu mencegah penyebaran dan terjadinya praktek radikal. Dasar negara itu juga disebut mampu menjadikan warga Indonesia tumbuh sebagai manusia yang lebih humanis.

"Dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila seseorang akan melaksanakan syariat agamanya dengan baik, pada saat yang sama akan sangat toleran terhadap saudara sebangsanya yang beragama lain untuk menjalankan ajaran agamanya," kata Tjahjo.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER