Steve Ballmer Tinggalkan Microsoft demi Basket

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengunduran diri mantan CEO Microsoft Steve Ballmer masih menyisakan kisah. Terkuak bahwa basket menjadi salah satu alasan pria enerjik itu mundur.

Dikutip dari surat pengunduran dirinya di situs Microsoft, Ballmer menyatakan adanya tangung jawab baru, yakni Los Angeles Clippers, tim basket yang ia miliki.

“Persiapan latihan untuk menyambut NBA di musim gugur ini akan sangat menyibukkan. Akan lebih baik dan efektif jika saya keluar dari Microsoft secepatnya.” tulis surat Ballmer untuk CEO terpilih Microsoft, Satya Nadella.

Ballmer memang memiliki sebuah tim basket bernama Los Angeles Clippers yang ia beli seharga USD 2 juta 12 Agustus 2014 lalu. Perhatian Ballmer sudah tertuju pada tim ini untuk persiapan musim NBA.

“Kami optimistis dan berani. Berani dalam artian menggunakan kesempatan. Kami akan menjadi yang tidak akan terkalahkan!” seru Ballmer, disadur dari Fox Sports.

Saat mengenyam pendidikan kuliah jurusan matematika dan ekonomi di Harvard, Ballmer pernah mengelola tim football kampusnya. Di tahun 2012, ia juga pernah menginvestasi program pembangunan arena olahraga baru untuk SuperSonics, tim basket profesional asal Seattle.

Ballmer bekerja di Microsoft selama 34 tahun. Berawal dari ajakan Bill Gates yang dulunya merupakan teman sekelasnya di Harvard. Kala itu Microsoft sukses menjadi perusahaan software yang mendominasi industri komputer.

Microsoft menghasilkan pendapatan yang baik saat Ballmer menjadi CEO di tahun 2000. Namun perlahan-lahan laba raksasa software itu mulai digerus para pesaingnya.

Apple dan Google disebut-sebut telah memberikan tekanan yang sangat keras kepada Microsoft, dan kondisi ini memaksa pembuat Windows itu harus mengganti struktur kepemimpinan. Maka mundurlah Ballmer dari kursi nomer satu kerajaan Microsoft.