Jakarta, CNN Indonesia -- Pengguna Battle.net, server milik Blizzard, melaporkan adanya kesulitan dalam melakukan akses ke dalam permainan.
Berdasarkan penyelidikan oleh Blizzard, diketahui bahwa server Battle.net ikut menjadi korban serangan para peretas.
Lizard Squad, sebuah organisasi hacker, mengklaim bertanggung jawab atas kerusakkan tersebut. Sama halnya dengan pristiwa yang menimpa Xbox Live dan PlayStation Network (PSN).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Blizzard menyatakan bahwa server Battle.net dirusak oleh Lizard Squad menggunakan serangan DDoS.
Dikutip dari
shacknews Blizzard juga mengatakan bahwa Battle.net mengalami dua kali penyerangan. Menurut pengguna layanan Blizzard, serangan itu terjadi ketika bermain Hearthstone dan beberapa saat kemudian DoTA 2 mengalami masalah yang sama. Hingga saat ini dilaporkan bahwa sebagian dari server DoTA 2 telah mengalami kerusakan.
Kelompok hacker ini diketahui memulai penyerangan pada server Blizzard yang mencakup permainan Heartstone, Diablo 3 dan World of Warcraft. Kemudian, kelompok itu dengan cepat memperluas serangannya dengan membanjiri server League of Legends dan Path of Exile.
Sampai sekarang pihak Blizzard menyatakan masih melakukan banyak perbaikan pada server yang telah diserang.
Blizzard Entertainment, adalah pengembang video game asal Amerika Serikat yang didirikan pada 8 Februari 1991. Saat ini Blizzard merupakan salah satu pengembang game online yang punya banyak penggemar. Sedangkan Battle.net, merupakan sebuah portal online yang sangat vital bagi para pengguna mereka untuk mengakses dan terhubung dengan gamer lain.
Bukan hanya Battle.net yang menjadi korban, Jumat lalu juga diberitakan bahwa Lizard Squad telah menyerang sistem PSN. Hal ini mengakibatkan server yang mereka gunakan tumbang dan sulit diakses.