Google Play Store Berpotensi Jadi Sarang Malware

CNN Indonesia
Jumat, 19 Sep 2014 15:26 WIB
Google Play Store menyediakan jutaan aplikasi yang bisa dipakai pengguna Android. Tapi sisi lain, menggunakan layanan ini juga memiliki risiko.
Jakarta, CNN Indonesia -- Hingga kini Android masih mendominasi, baik soal pengguna maupun soal populasi program jahat yang semakin bertambah.

Menurut direktur bisnis konsumen dari Trend Micro, Terrence Tang, Android diincar memang karena memiliki terbesar. Jauh di atas sistem operasi ponsel lainnya.

Malware yang menyerang pengguna Android juga bisa datang dengan berbagai cara. Bisa lewat pesan instan, sebuah situs yang sudah disusupi, bahkan toko aplikasi seperti Google Playstore.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Play Store, kita bisa unduh berbagai macam aplikasi. Kebanyakan gratis sifatnya. Ini seperti bumerang," ujar Tang.

Di Play Store, banyak aplikasi yang bisa diunduh secara gratis. Tapi hati-hati, hal ini juga bisa menjadi kerugian bagi penggunanya.

"Pada kenyataannya, App Store milik Apple agaknya lebih aman ketimbang Playstore. Apple memiliki cara sendiri mengenai penyediaan aplikasi-aplikasinya," tambah Tang.

Apple memiliki sejumlah kebijakan yang diterapkan pada App Store. Pengesahan aplikasi yang akan ditawarkan pada pengguna harus melewati proses yang cukup panjang. Dengan kata lain, Apple lebih jeli dalam urusan seleksi aplikasi.

"Tidak bermaksud untuk membandingkan, tapi Playstore memang agak rentan sehingga pengguna dapat memiliki banyak aplikasi yang mana mereka sendiri tidak tahu apakah itu dijangkit virus atau tidak," Tang berpendapat.

Di Indonesia sudah sebanyak 2,6 juta pengguna yang terkena malware. Hasil data pada kuartal akhir tahun lalu, penjualan Android di Indonesia meningkat 51 persen.

"Pengguna seakan-akan tidak memiliki waktu untuk membeli software pengamanan, entah karena mereka enggan karena akan menghabiskan kapasitas memori ponsel," ungkap Tang.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER