MISI ESA

Penelitian di Komet Tergantung Baterai Robot

CNN Indonesia
Jumat, 14 Nov 2014 11:03 WIB
Para peneliti berharap pesawat robotika Philae yang berada di permukaan komet, mendapatkan pancaran cahaya matahari guna mengisi daya baterai untuk bertahan.
Penelitian yang dilakukan pesawat robotika Philae di permukaan komet bergantung daya tahan hidup baterai (Reuters/ESA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Waktu yang dimiliki pesawat robotika Philae dalam mengeksplorasi komet ternyata tidak panjang karena daya baterai yang disimpannya sangat terbatas.

Menurut para ilmuwan Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA), daya baterai Philae akan mati dalam waktu dua hari sejak ia mendarat di Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko pada Rabu (12/11) sekitar pukul 23.00 WIB.

Dalam menjalankan misi ini Philae memanfaatkan cahaya matahari untuk mengisi daya baterai. Celakanya, tidak banyak cahaya matahari pada permukaan komet yang dapat diserap untuk pengisian daya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paolo Ferri, Kepala Operasional ESA mengatakan, kemungkinan besar Philae hanya dapat bertahan tidak lebih dari 78 jam ke depan. "Kami memiliki estimasi antara Jumat sore atau Sabtu sore," ujar Ferri seperti dikutip dari Mirror.co.uk.

"Itu tergantung pada aktivitas. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan di permukaan komet maka semakin besar konsumsi daya dan semakin sedikit waktu yang kita miliki," lanjutnya.

Sebelumnya, pesawat robotika nirawak ini telah menerima 1,5 jam pencahayaan yang membuatnya dapat bertahan hingga lebih dari 12 jam. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar Philae dapat bertahan lebih lama adalah dengan memaksimalkan kembali penggunaan panel surya untuk menyerap cahaya.

Pilihan yang lebih ekstrim dan berisiko yang sedang dipertimbangkan adalah, mencoba melakukan gerakan lompat agar Philae bisa keluar dari bayangan komet dan menyerap cahaya. Hal ini sedang dipertimbangkan oleh tim di pusat kontrol di Jerman.

"Ini adalah keputusan operasional yang khas. Anda mengumpulkan semua yang penting terlebih dahulu lalu  melakukan hal berisiko pada detik terakhir," kata Ferri.

Tim berharap Philae mendapat pancaran sinar matahari langsung selama 6 sampai 7 jam yang memungkinkan penelitian di komet berlangsung selama tiga bulan, lalu mengirim data ke Bumi agar diteliti untuk memberi petunjuk tentang proses terbentuknya planet, tata surya, hingga kemunculan kehidupan.

Philae mendarat di Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko setelah menempuh 10 tahun perjalanan dengan jarak hingga 64 miliar kilo meter. Philae yang berbentuk kotak seperti mesin cuci dan berbobot sekitar 100 kilo gram, dibawa oleh wahana induk Rosetta yang diluncurkan pada 2004 oleh ESA.

ESA sejatinya merancang Philae untuk beroperasi hingga Maret 2015. Di saat itu, Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko diprediksi akan mendekati matahari dan Philae bakal terkena radiasi matahari lalu mati selamanya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER