Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok teknisi relawan Samsung telah mengembangkan generasi kedua dari teknologi Eyecan. Teknologi ini dibangun untuk membantu penyandang cacat agar tetap bisa menavigasi antarmuka komputer dengan gerakan mata.
Teknologi generasi kedua ini diberi nama Eyecan+. Ia berupa kacamata khusus yang terhubung secara nirkabel dengan perangkat pendeteksi yang dipasang di bagian bawah monitor komputer.
Setelah kacamata dan perangkat pendeteksi terhubung, komputer ini menyajikan sejumlah pilihan navigasi, termasuk "klik" untuk memilih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang mahasiswa pascasarjana Jyung-Jin Shin dari Yonsei University, Korea Selatan, turut membantu pengembangan Eyecan+. Shin, yang lahir sebagai tunadaksa, merasa senang ada pengembangan teknologi navigasi komputer dengan mata semacam ini.
"Senang bertemu Anda, semua orang. Saya senang bahwa
mouse mata dikembangkan di Korea.
Mouse mata bukan hanya perangkat teknologi informasi, tapi lengan dan kaki untuk pasien dengan penyakit lanjut. Saya berharap bahwa penelitian semacam ini akan dilanjutkan," demikian isi pesan yang dibuat oleh Shin.
Menurut laporan
The Verge, Shin membutuhkan waktu 20 menit untuk menulis pesan ini dengan teknologi navigasi dari matanya. Ia hanya mengalami satu kali salah ketik, yang dengan cepat segera dihapus.
Bahkan, Shin sudah bisa melakukan navigasi
drag-and-drop dan sesekali bermain game lempar burung Angry Birds.
Hingga kini Samsung tidak memiliki rencana untuk mengkomersialkan teknologi ini, namun perusahaan punya rencana untuk merilis kode sumber dan desainnya. Dalam membuat Eyecan+, Samsung setidaknya mengeluarkan biaya sebesar US$ 500.