Jakarta, CNN Indonesia -- Pengembangan bus bertenaga listrik membutuhkan investasi besar. Nah di Inggris sudah dikembangkan bahan bakar biometana yang diproduksi dari kotoran manusia dan sampah lainnya.
Seperti dilaporkan sejumlah media Inggris pada pekan lalu, bus berkapasitas 40 tempat duduk itu bisa berjalan sejauh 300 kilometer dengan sekali isi penuh di tangki bahan bakarnya.
Satu tangki bahan bakarnya itu ekuivalen dengan kotoran lima orang selama setahun.
Dengan bahan bakar biometana seperti itu, bus itu bisa mengurangi emisi karbondioksida sampai 30 persen dibandingkan jika memakai bahan bakar solar.
Bus 'hijau' itu dibuat oleh sebuah perusahaan bernama GENeco. Peneliti di perusahaan itu mengubah kotoran menjadi bahan bakar melalui sebuah alat pemroses.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di alat itu, bakteria yang haus oksigen akan meluruhkan kotoran dan menghasilkan gas. Kandungan karbondioksida dibuang dan di dalamnya ditambahkan propana.
Tentu saja, kandungan bau dari kotoran juga dibuang. Kalau tidak, gas buang akan berbau seperti di toilet.
Mohammed Saddiq, General Manager GENeco, mengatakan, bus itu digerakkan oleh masyarakat yang hidup di area setempat. Bahkan bukan tak mungkin oleh penumpang yang ada di dalamnya juga.
"Dengan mengolah sampah dan kotoran dari konsumsi manusia, kita bisa memproduksi biometana yang cukup untuk memasok gas ke jaringan gas nasional dan dapat memberikan energi pada 8.500 rumah, begitu juga jadi bahan bakar bus ini," kata Saddiq.
Saat diuji coba, bus itu melakukan perjalanan dari Bandar Udara Bristol ke daerah bersejarah Bath. Bath Bus Company, yang mengontrak bus itu, mengatakan rute itu dijalani oleh sekitar 10 ribu penumpang setiap bulan.
Sebetulnya proyek bus 'hijau' ini dimulai pada 2010. Kalau dihitung-hitung dan dibandingkan dengan populasi di Bristol, yang mencapai 420 ribu orang, sepertinya bus itu takkan pernah kehabisan pasokan bahan bakar.