KEBIJAKAN MENTERI

Menteri Susi Minta Netizen Perangi Pencurian Ikan

CNN Indonesia
Selasa, 02 Des 2014 17:07 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta pengguna media sosial ikut berkampanye soal anti illegal fishing yang selama ini merugikan Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta pengguna media sosial ikut berkampanye soal anti illegal fishing yang selama ini merugikan Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti semakin aktif menggalakan kampanye anti illegal fishing (penangkapan ikan secara ilegal) di perairan Indonesia. Ia juga meminta peran aktif masyarakat Indonesia untuk mendukung kampanye ini melalui media sosial.

"Untuk itu saya mohon yang punya Facebook dan Twitter, posting status setiap hari illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing no more," kata Susi di acara Gelar Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan 2014 di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Selasa (2/12).

Jika semakin banyak dukungan dari media sosial, Susi yakin dunia internasional akan menyoroti upaya Indonesia yang tengah memerangi illegal fishing dan ia berharap pelaku illegal fishing akan berkurang dengan sendirinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak punya banyak senapan, saya yakin suara 240 juta rakyat membuat takut orang yang berniat menjarah laut kita. Ikan kita banyak, ikan kita berlimpah dan sudah saatnya Indonesia menikmati itu," kata Susi.

Demi memberantas mafia ikan di Indonesia, kemarin, Susi juga menemui Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio di Markas Besar Angkatan Laut di Cilangkap, Jakarta Timur. Dalam pertemuan itu mereka menandatangani perjanjian kerjasama (MoU) dalam meningkatkan kerjasama pengawasan dan penegakan hukum di laut.

"Kerjasama ini dibuat guna mendukung moratorium kapal besar dan pelarangan transhipment di tengah laut karena dalam satu tahun ini kita ingin menata kembali hasil pengelolaan laut kita," ucap Susi kemarin.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER