Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi warga Amerika Serikat (AS) dan negara barat lain, Desember menjadi bulan penuh perayaan karena ada Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Gemerlap cahaya lampu menghiasi kota-kota di sana untuk memberi suasana meriah, dan cahaya lampu ini tertangkap dari ruang angkasa.
Satelit Suomi National Polar yang dioperasikan oleh badan antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menangkap cahaya lampu malam yang menakjubkan dari beberapa kawasan di AS.
Sinar lampu pada musim perayaan seperti sekarang meningkat 50 persen lebih banyak dan terang dibanding pada bulan-bulan lain sepanjang tahun. Hal ini juga terjadi di beberapa kota lain di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cahaya-cahaya ini ditangkap oleh komponen satelit bernama Visual Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) berhasil menangkap cahaya infra-merah yang nampak terang di seluruh negara bagian AS.
Komponen itu dikembangkan oleh tim peneliti di Goddard Space Flight Center NASA dan Universitas Yale. Algoritma yang disusun oleh mereka dirancang agar bisa melihat sinar lampu tersebut berubah dari malam ke malam.
Sejatinya satelit Suomi dirancang bukan untuk memantau cahaya lampu natal, melainkan untuk memelajari penutup awan, vegetasi, es, lapisan ozon, dan polusi udara pada Bumi.
Satelit yang diluncurkan pada tahun 2011 ini juga berperan untuk memantau temperatur daratan, laut, dan atmosfer Bumi.
Para peneliti ternyata juga sempat menangkap sinar lampu yang terang di kawasan Mesir saat bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri.