BUKU ELEKTRONIK

Daerah Tertinggal Jadi Prioritas Distribusi E-Sabak

CNN Indonesia
Rabu, 07 Jan 2015 18:41 WIB
Pemerintah berencana mengganti buku fisik dengan buku elektronik (e-sabak), dimulai dari wilayah perbatasan, terpencil dan yang dianggap tertinggal. 
Pelajar mengisi lembar jawaban ujian di Sekolah Menengah Atas Jakarta Selatan, Senin, 8 Desember 2014. Mendikbud Anies Baswedan mulai mengirimkan surat perintah penundaan pelaksanaan kurikulum 2013 (K-13) secara bertahap ke sekolah seluruh Indonesia. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana untuk mengganti buku pelajaran fisik menjadi sebuah perangkat digital E-Sabak. Wilayah perbatasan, terpencil dan tertinggal menjadi prioritas utama.

"Pada fase ini kita diberi arahan untuk prioritaskan daerah yang tertinggal 3T tadi," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan.

"Orientasinya bukan daerah perkotaan. Tetapi daerah terdepan, terluar dan tertinggal," lanjutnya, Rabu (7/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies menambahkan program ini akan dimulai sesegera mungkin. Namun eksekusi pastinya harus menunggu pembicaraan lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan.

"Kapan kita akan eksekusinya akan dibicarakan lebih jauh tapi minggu depan kemungkinan ada outline," ujar Anies.

Pemerintah berencana untuk mengganti buku pelajaran dengan tablet yang berisi aplikasi E-Book dan aplikasi interaktif untuk pembelajaran.

Dalam program ini Kemendikbud bekerjasama dengan Kemenkominfo dan PT Telkom untuk merealisasikan program tersebut.

"Kita akan gunakan E-Book yang disebut E-Sabak. Biayanya akan jauh lebih murah dan kualitas tidak akan terpengaruh oleh faktor lain," ujar Anies.

Dengan menggunakan E-Book, maka diharapkan tidak ada lagi kendala dalam penyebarluasan buku pelajaran terutama ke daerah-daerah terpencil dan perbatasan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER