Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi Telkomsel sejak 8 Desember 2014 telah mengkomersialkan layanan internet mobile generasi keempat Long Term Evolution (4G LTE. Sebulan setelah rilis, perusahaan mengatakan telah meraih 30.000 pelanggan 4G LTE di Jakarta dan Bali.
Anak perusahaan Telkom tersebut mengatakan jumlah pelanggan yang datang ke gerai resmi mereka di Jakarta dan Bali mengalami peningkatan rata-rata 30 persen. Hal ini didorong oleh antusias pelanggan melakukan pergantian kartu SIM yang mendukung 4G LTE.
"Ini terlihat dari antusiasme pelanggan baik eksisting dan baru untuk mendapatkan layanan 4G LTE," kata Senior Vice President LTE Project Telkomsel, Hendri Mulya Sjam, dalam siaran pers.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, perusahaan tidak mengungkap secara rinci soal persentase pelanggan di Jakarta dan Bali, serta konsumsi bandwidth yang dihabiskan oleh para pelanggan 4G LTE.
Telkomsel, yang memiliki 139,3 juta pelanggan pada kuartal ketiga 2014, mengklaim telah mengoperasikan 200
base transceiver station (BTS) yang mendukung teknologi 4G LTE di Jakarta dan Balik.
Titik lokasi yang telah disediakan jaringan 4G LTE oleh Telkomsel disebut sebagai lokasi dengan lalu lintas seluler dan data (internet) yang tinggi seperti bandara, pusat perbelanjaan, perkantoran, dan gedung pemerintahan.
Sementara di Bali, ada 90 BTS 4G LTE yang diklaim mampu menjangkau 80 persen wilayah kabupaten Badung dan 90 persen wilayah Denpasar.
Saat ini layanan 4G LTE dari operator seluler memanfaatkan spektrum frekuensi 900 MHz. Pada pertengahan tahun, pemerintah berencana membuka peluang pemanfaatan spektrum 1.800 MHz untuk 4G LTE. Selain Telkomsel, operator seluler lain yang telah menggelar 4G LTE adalah XL Axiatan dan Indosat.
(adt)