Jakarta, CNN Indonesia -- Di Facebook pernah beredar kartun yang dianggap menghina Nabi, CEO Facebook pun ketiban pulung dengan menerima ancaman dari kelompok muslim radikal.
Baru-baru ini kantor berita Charlie Hebdo mendapat serangan yang menewaskan 12 orang karyawannya, termasuk Charlie Hebdo Stephane Charbonnier yang menjadi pemimpin redaksi majalah mingguan tersebut. Penyerangan ini diduga karena Charlie Hebdo memuat karikatur Nabi Muhammad.
Mark Zuckerberg, CEO Facebook juga pernah mengalami kejadian serupa. Ia mengaku pernah diancam agar dihukum mati karena membiarkan gambar kartun Nama Muhammad beredar di Facebook.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa tahun lalu kelompok ekstrim di Paskitan berjuang agar saya dihukum mati karena Facebook menolak sensor konten tentang Nabi Muhammad," tulis status Facebook Zuckerberg.
Pendiri Facebook itu menolak dengan alasan kebebasan berpendapat. Lebih lanjut miliuner muda itu menjelaskan betapa pentingnya kebebasan bicara, dan ia mengecam keras soal tindak kekerasan yang menewaskan sejumlah redaksi Charlie Hebdo.
"Saya memikirkan para korban, keluarga mereka, rakyat Perancis dan seluruh orang yang coba mengutarkan ide mereka dengan penuh keberanian,” tambah Zuckerbeg.
Pun begitu apa yang terjadi pada Charlie Hebdo tidak menyurutkan keberanian Facebook untuk terus mempertahankan kebebasan bicara.
"Saya tidak akan membiarkan itu terjadi di Facebook. Saya bertekad untuk terus membuat layanan di mana Anda bisa bebas bicara, tanpa rasa takut mendapat kekerasan," tutup status Zuckerberg yang mendapat tiga ratus ribu lebih tanda jempol.
(eno)