LOMPATAN DETIK

Soal Lompatan Detik, Pasar Saham Menanti Pemerintah

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 12 Jan 2015 14:42 WIB
Isu lompatan detik belum dianggap masalah besar di Indonesia. Pun begitu, sejumlah instansi masih menunggu arahan dari pemerintah untuk menyikapinya.
Ilustrasi (morgueFile/bluescreen)
Jakarta, CNN Indonesia -- Isu lompatan detik belum dianggap masalah besar di Indonesia. Pun begitu, sejumlah instansi masih menunggu arahan dari pemerintah untuk menyikapinya.

Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Jepang, Kanada, hingga Tiongkok sedang sibuk memperdebatkan masalah waktu yang satu detik lebih lama di 2015. Tapi hal itu tidak terjadi di Indonesia.

Fenomena lompatan detik belum menjadi isu besar lantaran belum ada arahan dari pemerintah soal fenomena tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai sekarang belum ada institusi yang memberitahukan soal kabar ini," ungkap Direktur Perdangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (12/1).

Dalam perdagangan saham, tutur Samsul, mereka menggunakan acuan waktu universal untuk masalah ketepatan waktu. Ia mengakui, selama ini memang belum pernah ada pembicaraan terkait gangguan akurasi waktu karena adanya lompatan detik.

"Kami enggak akan melakukan apa-apa kalau tidak ada informasi dan himbauan tentang lompatan detik ini," kata Samsul.

Malah, Samsul mengatakan ia baru pertama kali tau soal fenomena lompatan detik ini.

Lompatan detik adalah sebuah fenomena di mana waktu Bumi melambat beberapa detik. Hal ini terjadi karena gerak rotasi Bumi tidak teratur, bisa disebabkan oleh pasang surut dan perubahan dalam inti Bumi. Hal ini berdampak pada perubahan waktu yang terjadi dalam jangka waktu tertentu.

Untuk mendapatkan waktu yang sesuai dengan gerakan Bumi, maka satu detik ekstra ditambahkan secara berkala pada Universal Time Coordinated (UTC) sebagai patokan standar waktu dunia.

Leap seconds atau lompatan detik sudah ada sejak tahun 1972 dan baru ramai diperdebatkan oleh sejumlah negara di era 2000-an karena dianggap mengganggu sistem akurasi waktu terhadap operasi navigasi dan komunikasi.

Tahun ini, lompatan detik akan terjadi pada 30 Juni mendatang dengan tambahan sebanyak satu detik.

(eno/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER