Skotlandia, CNN Indonesia -- Spesies baru bernama Dearcmhara shawcrossi ditemukan di pulau Isle of Skye, Skotlandia. Reptil purba ini berbentuk seperti campuran lumba-lumba dan buaya.
Dianggap sebagai 'nenek moyang' dari monster khas Skotlandia yang mendiami Loch Ness (Danau Ness), Nessie, Dearcmhara shawcrossi diyakini pernah menjelajah lautan di area Skotlandia.
Dari laporan
The Telegraph, tim peneliti dari Universitas Edinburgh mengidentifikasi pecahan tengkorak, gigi, ruas tulang belakang, dan tulang lengan bagian atas yang tertimbun di pulau itu selama 50 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dearcmhara shawcrossi memiliki panjang 4,2 meter dari moncong sampai ekor dan hidup sekitar 170 juta tahun yang lalu di laut dangkal dan hangat di sekitar Skotlandia pada periodik Jurassic.
Mereka meyakini reptil purba itu termasuk di deretan teratas di dalam rantai makanan kala itu, memangsa ikan dan reptil lainnya.
Tim peneliti juga mengidentifikasi sejumlah sampel dari hewan air yang sudah punah, seperti ichthyosaurs yang hidup pada awal hingga pertengahan periodik Jurassic, serta spesies baru lainnya.
"Selama masa dinosaurus, perairan Skotlandia dihuni oleh reptil-reptil besar yang ukurannya seperti perahu mesin," ujar pemimpin penelitian, Steve Brusatte.
Menurutnya, fosil-fosil reptil tersebut sangat langka, dan baru kali ini mereka menemukan spesies yang diklaim sangat unik. Pendapat dari tim peneliti, penemuan Dearcmhara shawcrossi itu menambah pengetahuan mengenai evolusi reptil purba yang hidup di air.
Pulau Skye merupakan salah satu dari sedikit lokasi di dunia di mana bisa ditemukannya fosil-fosil makhluk hidup yang hidup pada masa pertengahan Jurassic.
Pemberian nama Dearcmhara shawcrossi berasal dari penemunya, Brian Shawcross di tahun 1959. Sedangkan "Dearcmhara", yang diucapkan 'jark vara', adalah bahasa Gaelic Skotlandia yang artinya kadal laut. Penelitian ini telah dipublikasikan di Journal of Geology, Skotlandia.
Tulang belulang Dearcmhara akan ditampilkan selama satu hari pada acara "Our Dynamic Earth" di Edinburgh, 18 Januari mendatang.
(eno)