Jakarta, CNN Indonesia -- Layanan pemesanan angkutan roda dua, Go-Jek menjadi salah satu alternatif pesanan angkutan umum. Layanan ini juga diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat pada angkutan ojek.
Menurut Nadiem Makarim, CEO Go-Jek, selama ini persepsi masyarakat pada angkutan umum khususnya ojek sangat buruk. Mereka menganggap ojek adalah pekerjaan yang rendah dan terpinggirkan.
Bahkan masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa ojek adalah salah satu transportasi yang tidak aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inilah yang ingin kami ubah. Persepsi masyarakat pada ojek. Saya sadar persepsi ojek kotor dan bau di Indonesia tidak benar," kata Nadiem.
Ia menambahkan bahwa ojek adalah salah satu pekerjaan dengan nilai tambah yang sangat besar, apalagi dengan kemacetan yang terjadi di Jakarta.
"Beginilah cara bagaimana kita bisa angkat nilai ini. Dengan Go-Jek persepsi masyarakat pada ojek bisa berubah," lanjutnya.
Go-Jek sendiri lahir pada tahun 2011. Saat ini GO-JEK didukung oleh lebih dari 1.000 armada di seluruh Jabodetabek terutama kawasan bisnis di Jakarta.
Layanan ini diharap dapat mengubah cara masyarakat menggunakan jasa transportasi dengan cepat dan instan.
(eno/eno)