New York, CNN Indonesia -- Perusahaan penyedia komputasi awan Box resmi menjadi perusahaan publik setelah menjual saham perdana ke publik pada Kamis (22/1) di bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), Amerika Serikat.
Dalam penjualan perdana, selembar saham Box dihargai US$ 14 yang mengalirkan dana segar ke Box hampir US$ 3 miliar.
Saham Box sempat mencapai angka tertinggi sebesar US$ 24,72 dalam perdagangan hari Jumat dan akhirnya ditutup di US$ 23,23.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antusias investor membeli saham Box menggarisbawahi selera mereka terhadap perusahaan teknologi di tengah pasar yang kompetitif setelah kelompok perusahaan e-commerce Alibaba Group asal Tiongkok menjual saham ke publik pada September 2014.
Box didirikan pada 2005 silam oleh dua jebolan University of Southern California, yaitu Aaron Levie yang kini menjabat chief executive officer (CEO) dan Dylan Smith yang menjadi sebagai chief financial officer (CFO).
Perusahaan yang berbasis di Los Altos, California, itu kini memiliki 32 juta pengguna. Angka ini berbanding jauh dari 300 juta pengguna Dropbox yang meraih popularitas terbesar dalam layanan komputasi awan di perangkat mobile.
Dropbox juga menyatakan minatnya untuk menjual saham ke publik. Peruashaan ini diprediksi telah bernilai US$ 10 miliar.
Bersaing dengan raksasa teknologiSelain Dropbox, Box sejatinya juga akan bersaing dengan layanan dari raksasa teknologi, seperti Drive dari Google, OneDrive dari Microsoft, dan iCloud dari Apple.
Box menawarkan ruang penyimpanan data 10 GB secara gratis. Jika pengguna ingin menambah ruang, maka dikenakan biaya tambahan yang menjadi sumber pendapatan bagi Box.
"Rahasia Box adalah kami memberi semua jaminan keamanan dan persyaratan pengelolaan data. Kami memberikan pengalaman yang sangat, sangat berguna kepada pengguna yang sebagian besar pemain lain tidak dapat melakukannya, ujar CEO Box, Aaron Levie kepada
Reuters.Menurut lembaga riset IDC, pasar layanan komputasi awan yang memberi penyimpanan data secara online, diprediksi tumbuh 23 persen menjadi US$ 2,3 miliar dalam lima tahun ke depan.
Pendapatan Box naik 80 persen menjadi US$ 153,8 juta dalam sembilan bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2014. Namun, mereka membukukan rugi bersih sebesar US$ 121,5 juta.
Diketahui, saham Box dimiliki oleh perusahaan pemodal ventura Draper Fisher Jurvetson sebesar 19,2 persen, kemudian Aaron Levie sebesar 3,4 persen dan Dylan Smith 1,5 persen.
(adt/gen)