Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan antivirus Eset mengingatkan pengguna komputer Indonesia mengenai naik daunnya sebuah virus baru yang termasuk kategori
ransomware. Ransomware adalah virus yang mengenkripsi data korban lalu meminta tebusan dalam bentuk uang untuk membukanya.
Menurut data dari situs virusradar.com, virus baru yang disebut CTB Locker (Curve-Tor-Bitcoin Locker)
prevalence level-nya mencapai 0,16 persen di antara pengguna komputer bersistem Windows XP, Windows Vista, Windows 7, dan Windows 8 di Indonesia.
Yudhi Kukuh, Technical Consultant Prosperita-ESET Indonesia, mengatakan meski persentase itu terlihat kecil, sebetulnya dampak virus ini lebih besar dari kelihatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yudhi membandingkan CTB Locker dengan virus lain. Kalau satu virus menginfeksi 1.000
file, maka akan dideteksi sebanyak 1.000
file bervirus. Tapi CTB Locker hanya perlu menginfeksi satu
file untuk memblokir akses ke 1.000
file lainnya.
“Enkripsinya (kunci) juga termasuk algoritma yang kuat, jadi tidak bisa di-
crack dengan cara biasa,” katanya kepada CNN Indonesia, di Jakarta, kemarin.
Ransomware muncul pertama kali pada 2013 dan kemudian beranak-pinak menjadi banyak varian dengan berbagai gaya serangan. Tapi yang menyamakan mereka semua, ujung dari serangan itu adalah permintaan uang tebusan.
Berbagai macam gangguan yang disebabkan virus itu antara lain mengunci layar komputer, mengenkripsi
file, menginfeksi
file dengan memasukkan program ke
executable file lalu bertindak sebagai virus parasit. Kemudian yang terbaru adalah CTB Locker, yakni cukup menginfeksi satu
file untuk mengenkripsi ribuan
file lainnya.
Saat virus menginfeksi, ia akan memunculkan peringatan di layar dan perintah untuk membayar sejumlah tebusan. Tapi, seperti dilansir Eset pada Kamis (29/1), tak ada jaminan bahwa
file bisa dibuka kembali.
(ded/ded)