Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan fesyen asal Amerika Serikat, Forever 21, dituntut oleh produsen peranti lunak Adobe dengan tuduhan pembajakan 63 salinan aplikasi termasuk multimedia Photoshop, Acrobat, dan Illustrator.
Pihak Adobe melayangkan gugatan hukum terhadap Forever 21 ke Pengadilan Negeri California, Amerika Serikat. Selain Photoshop, Acrobat, dan Illustrator, Adobe juga memasukan salinan Autodesk, WinZip, dan PaintShopPro ke dalam daftar aplikasi yang dibajak.
Menurut Adobe, Forever 21 terus "melakukan pelanggaran bahkan setelah dihubungi oleh pihak Adobe sendiri mengenai pembajakan itu."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Lima Aplikasi Edit Foto Alternatif PhotoshopSitus
The Verge melaporkan, belum jelas bagaimana Adobe melacak kembali pelanggaran tersebut, namun Adobe mengaku sudah secara cermat mengumpulkan bukti-bukti yang ada, termasuk nomor registrasi dan tanggal aplikasi.
Adobe bahkan menganggap tindakan Forever 21 sebagai aksi "disengaja dan pelanggaran hak cipta yang berbahaya" dan meminta pengadilan agar mengurus kasus itu.
Perusahaan multimedia yang berdiri pada 1982 di San Jose, California, ini juga meminta ganti rugi atas kerugian biaya yang menimpanya.
Adobe beralih ke versi komputasi awan untuk Photoshop dan piranti lunak lainnya pada 2013 lalu. Banyak yang merespons pergantian tersebut dengan mencari versi bajakannya.
(adt)