Jakarta, CNN Indonesia -- LinkedIn mengumumkan pendapatan kuartal keempat yang melonjak 44 persen. Peningkatan ini didapat karena semakin banyaknya pemburu tenaga kerja yang menggunakan layanan media sosial profesional tersebut.
Pendapatan bisnis perekrutan LinkedIn yang bernama Talent Solutions tumbuh menjadi US$ 369,3 juta atau setara Rp 4,6 triliun pada kuartal keempat yang berakhir pada Desember 2014 lalu.
Sementara itu pendapatan bersih perusahaan jatuh sebanyak US$ 3,1 juta dari sebelumnya US$ 3,8 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau begitu, bisnis perekrutan dari layanan LinkedIn telah berkembang dilihat dari pertumbuhan pendapatan yang hampir mencapai 50 persen pada tiga kuartal terakhir. Dari sumber berita Reuters, kenaikan itu disumbang dari ekspansi pesat di pasar internasional, salah satunya Tiongkok.
"Pada kuartal keempat, lebih dari 75 persen anggota baru yang berasal di luar Amerika Serikat datang ke LinkedIn," ujar sang CEO Jeff Weiner.
Sementara CFO Steve Sordello mengatakan, perusahan menambah tiga ribu pelanggan baru untuk bisnis perekrutan pada kuartal keempat tersebut.
LinkedIn adalah layanan jejaring sosial dari California, Amerika Serikat yang berorientasi pada sektor bisnis. Didirikan pada Desember 2002 lalu, hingga kini digunakan untuk networking di dunia profesional.
(eno)