Cerita Bos Pertama Path Indonesia, dari Mesin ke Bisnis IT

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Kamis, 12 Feb 2015 10:39 WIB
Jejaring sosial Path memilih William Tunggaldjaja sebagai Country Manager pertamanya di Indonesia. Sarjana teknik mesin yang moncer di industri IT.
William Tunggaldjaja, Country Manager Path Indonesia (Dok. LinkedIn)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor pusat Path di San Franciso, AS, tentu saja mempunyai alasan mengapa mereka memilih William Tunggaldjaja sebagai Country Manager Path pertama di Indonesia dan bahkan Asia Tenggara.

Sepertinya lantaran pengalaman William memimpin sejumlah perusahaan internet dan teknologi, sehingga anak muda ini dinilai layak dipilih untuk mengembangkan jejaring sosial yang populer di Indonesia itu. Tapi dia sebetulnya mengawali karier sesuai dengan bidang ilmunya, teknik mesin.

Dilirik melalui akun pribadinya di LinkedIn, dia menempa ilmu Teknik Mesin di University of California, Berkeley, dari tahun 2003 hingga 2007. Selepas kuliah, pria ini memilih bekerja di negeri Paman Sam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengawali kariernya sebagai Co-Op Equipment Engineer di Jhonson & Jhonson. Hanya enam bulan di sana, William memilih berkarir di kantor pusat Microsoft, Redmond. Selama 5 tahun, William bekerja di raksasa software tersebut mulai dari Finance Rotation Program, Corporate Controllership, hingga Finance for Windows 8 Marketing.

Tahun 2013, dia akhirnya pulang ke Indonesia dan memilih bergabung dengan Lazada Indonesia. Di situs e-commerce itu dia menjabat sebagai Vice President Campaign Lead. Tugasnya adalah mengembangkan strategi dan me-monetize layanan tersebut.

Setelah berkarir selama setahun di Lazada, ia pindah ke perusahaan perintis bernama Zomato. Di sini dia didapuk sebagai Country Manager Indonesia.

Bersama Zomato dia meraih sukses. Diberitakan Tech in Asia, Zomato ini seperti Facebook untuk pencinta makanan. Di bawah komandonya, Zomato di Indonesia sudah bekerjasama dengan 18.500 restoran yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Saat itu dia mengatakan bahwa Zomato Indonesia meraih pertumbuhan paling tinggi di antara kantor Zomato secara global. Dengan pertumbuhan setidaknya rata-rata 20 persen.

Dengan modal ini pula, William yakin bisa memimpin Path di Indonesia dan siap membesarkannya. Seperti yang diungkapkannya kepada CNN Indonesia, bahwa fokus Path di Tanah Air tak hanya soal bisnis semata saja.

"Pasti (tidak hanya bisnis saja), kami inginnya membesarkan Path ini. Semuanya akan diungkap minggu depan," ujarnya menegaskan.

Saat ini William masih terus melakukan komunikasi dengan kantor pusat Path untuk menyamakan visi dan misi, khususnya dalam bidang pemasaran mobile. "Semuanya masih disiapkan," katanya. (Baca: Bos Path Indonesia Masih Malu-malu Ungkap Strategi)

Path didirikan oleh Dave Morin pada 2010 lalu di San Francisco, Amerika Serikat. Jejaring sosial ini berusaha mendapatkan uang dari layanan dengan menjual akun premium, menjual stiker, dan filter foto.

Jejaring sosial ini cukup unik karena kurang begitu popular di tanah kelahirannya sendiri. Dari total 25 juta user sampai akhir tahun 2014, sebanyak 4 juta di antaranya justru berasal dari Indonesia. Maka tak mengherankan CEO Path Dave Morin sampai menganggap negara ini sebagai pasar pentingnya.

Kendati nama Path tak setenar Facebook atau Twitter, nyatanya Apple pernah digosipkan ingin membeli jejaring sosial ini. Walaupun belum jadi kenyataan sampai kini.

Jumlah pengguna Path pun belum sebesar Facebook di Indonesia. Tercatat, baru ada sekitar 4 juta anggota dan 80 persen di antaranya adalah pengguna aktif. Bandingkan dengan Facebook yang jumlah anggotanya  di Tanah Air tercatat 71 juta hingga September 2014. (tyo/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER