Jakarta, CNN Indonesia -- Perayaan tahun baru kaum Tionghoa atau Imlek hari Kamis (19/2) ditandai dengan terjadinya
supermoon di langit.
Supermoon terjadi pada saat bulan baru atau bulan mati terjadi bersamaan dengan dekatnya jarak Bulan ke Bumi.
Supermoon bukanlah istilah astronomi melainkan astrologi. Pada saat
supermoon, bulan akan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari waktu-waktu lainnya. Supermoon dapat terjadi pada saat bulan purnama atau pada saat bulan baru.
Kalau saat purnama, bulan akan terlihat lebih besar dan lebih cerah. Tapi pada saat bulan baru atau bulan mati, Bulan justru tak terlihat karena pada posisinya di ruang angkasa Bulan segaris dengan Bumi dan Matahari.
Ilmuwan menyebut fenomena kedekatan Bulan dan Bumi ini dengan istilah
perigee. Biasanya Bulan berada pada jarak 238 ribu mil dari Bumi. Tapi karena bentuk orbit Bulan itu eliptikal, jarak Bulan ke Bumi pun bervariasi saban tahun.
Pada saat terjadi
perigee, jarak Bulan ke Bumi itu kira-kira 12 ribu mil lebih dekat. Tetapi antara fase Bulan dan saat Bulan mendekati Bumi kadang tidak sinkron. Nah, apabila terjadi bersamaan antara
perigee dan bulan purnama atau antara
perigee dan bulan mati, itulah disebut
supermoon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada bulan ini,
perigee terjadi pada Kamis (19/2) sekitar pukul 13.30 WIB. Itu sekitar tujuh jam setelah terjadinya fase awal bulan baru. Bulan baru berikutnya akan terjadi pada 20 Maret waktu universal, yang bersamaan dengan terjadinya gerhana matahari total.
(ded/ded)