Bogor, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota Bandung menginginkan Indonesia mempunyai pusat berkumpulnya perusahaan teknologi seperti Silicon Valley, di Amerika Serikat. Oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tempatnya pun sudah disiapkan.
"Letaknya ada di Bandung Timur, tepatnya di Gedebage. Di sana sudah disiapkan luas sekitar 800 hektar," jelas Ridwan, usai menemui Presiden Jokowi, di Istana Bogor.
Proyek nasional yang dinamai Bandung Teknopolis ini, direncanakan oleh Ridwan akan dilakukan
ground breaking pada bulan April nanti. Dia mengaku tidak akan melauncing proyek ini sebelum Presiden Jokowi memberi lampu hijau.
"Kami justru berharap pada saat konferensi Asia Afrika, 24 April 2015 nanti ada launcing Bandung Teknopolis," Ridwan, menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pusat teknologi ini sendiri memang belum ditargerkan kapan akan selesai. Sebab Bandung Teknopolis tersebut membutuhkan dana hingga puluhanan triliun. Pemerintah pusat pun diminta Ridwan untuk membantu dari sisi infrastruktur.
Infrastruktur yang dimaksud bisa jalan yang beraspal atau pasokan listrik yang memadai. "Sehingga kalau saya bawa ke investor dari luar negeri saya tidak susah, tinggal menunjukkan saja kavling mana yang mau dijadikan pusat riset atau kantor bisnis." Ujarnya.
Selama ini memang Lembah Silicon yang terletak di selatan San Francisco, California, AS, itu dijadikan oleh pemerintah untuk tempat pengembangan teknologi. Sebut saja Facebook dan Google menetap di kawasan tersebut.
Soal pembebasan lahan dan tanggapan dari masyarakat sekitar wilayah Gedebage, Ridwan sudah memberikan garansi. Bahwa pembebasan ini tidak akan terkendala karena dilakukan oleh swasta dan bukan milik pemerintah.
Kawasan seperti ini memang bukan yang pertama di Asia Tenggara. Negara tetangga, Malaysia dan Singapura sudah melakukannya terlebih dahulu.
"Malaysia sudah satu dekade meninggalin kita. Namanya Cyber Jaya, sebelah Putera Jaya. Singapura sudah belasan tahun punya biopolis, Hongkong punya namanya Cyber Core, Tiongkok punya banyak. Kita saja yang tidak ada," tandasnya.
(tyo/eno)