Jakarta, CNN Indonesia -- Dibanding tahun sebelumnya, pengujung dan jumlah transaksi pameran Mega Bazaar dan Focus 2015 diprediksi mengalami penurunan.
Mega Bazaar dan Focus adalah pameran yang setiap tahun rutin digelar. Di 2014 pengunjung pameran tersebut diklaim mencapai 227 ribu, namun di tahun ini pengunjung diprediksi berkurang menjadi 152 ribu.
Dengan berkurangnya jumlah pengujung, maka total transaksi yang akan diraih pun juga diperkirakan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Jika pada 2014 mencapai Rp 675 miliar, maka tahun ini diperkirakan hanya akan meraih Rp 475 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita realistis aja sih tahun ini karena harga gadget kebanyakan turun,” kata General Manager Dyandra Promosindo, Ichwan Sofwan selaku penyelenggara acara tersebut, di Jakarta Convention Center, Rabu (4/3).
Buntut dari berkurangnya jumlah transaksi dan pengujung, maka Mega Bazaar dan Focus kali ini juga diselenggarakan di tempat yang lebih terbatas.
 General Manager Dyandra Promosindo, Ichwan Sofwan |
Tahun 2014, pameran besar ini diadakan di Jakarta, Makassar, Yogyakarta, Surabaya, Purwokerto, Semarang, dan Medan. Sedangkan di 2015 ada beberapa pengurangan.
"Pengurangan lokasi terletak pada masalah venue dan karakteristik masyarakat. Contoh, orang Purwokerto lebih suka 'migrasi' ke Yogyakarta untuk beli gadget, kemudian venue di Semarang jauh dari pusat kota," jelas Ichwan.
Begitupun masyarakat Medan dan Surabaya yang dinilai lebih menyukai belanja perangkat teknologi di gerai mal besar ketimbang di pameran.
Mega Bazaar dan Focus 2015 secara keseluruhan diisi oleh 78 perusahaan dan lebih dari 200 merek teknologi.
Acara ini diisi oleh ragam hiburan seperti Morning Sale, Gadget Monster Bid, Monster Sale Powerbank, hingga rangkaian doorprize.
Pameran ini pertama kali dilaksanakan di Jakarta tahun 1994 dengan nama Mega Bazaar Computer (MBC). Pada 2014, MBC berubah nama jadi Mega Bazaar Consumer Show (MBCS) yang kemudian ditransformasi kembali menjadi Mega Bazaar pada 2015.
(eno)