Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah Mumi yang diperkirakan berusia beberapa ribu tahun yang berasal dari Chili ternyata ada juga yang tersimpan di Norwegia selama delapan dekade. Mumi yang dikirimkan seorang imigran Norwegia di Chili pada 1930-an itu tersimpan di Universitas Oslo dan terlupakan selama 80 tahun.
Seperti dilansir kantor berita Norwegia NRK, keberadaan mumi itu diungkap oleh seorang bernama Knut Djupedal dari museum imigrasi Migrasjonmuseet yang sebelumnya bernama Norsk Utvandrermuseum. Djupedal mendengar bahwa seorang imigran Norwegia, Gunnar Nergaard, yang menetap di Chili, mengaku telah menemukan mumi penduduk asli yang berusia 500-2.500 tahun.
Nergaard menemukan mumi itu pada 1930-an dari sebuah kuburan kuno dan mengirimkannya ke Etnografisk Museum di Oslo. Diperkirakan mumi itu berasal dari kelompok masyarakat Chinchorro di utara Chili.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Djupedal menghubungi museum itu delapan dekade kemudian, disebutkan bahwa museum memang mempunyai beberapa koleksi dari Nergaard. Tapi tak ada yang berupa mumi. Djupedal kemudian menghubungi Universitas Oslo dan bertanya soal koleksi mereka di Institut Anatomi yang disebut De Schreinerske Samlinger.
Kebanyakan koleksi De Schreinerske Samlinger itu adalah tulang belulang. Tapi setelah mencari dengan teliti, Djupedal akhirnya menemukan mumi tersebut. Dia memotretnya dan mencocokkannya dengan foto mumi pada 1930-an yang dimilikinya.
“Ini mengejutkan,” kata Per Holck, profesor anatomi di Universitas Oslo, kepada NRK. Dia menduga mumi itu berada di kampusnya dan terlupakan. Dia berencana menghubungi Chili untuk memulangkan mumi tersebut.
Duta Besar Chili untuk Norwegia, Jose Miguel Cruz Sanchez, mengatakan dia menyambut upaya pengembalian mumi tersebut. “Saya tak tahu kalau ada mumi dari Chili di Norwegia,” katanya. “Saya berharap ada ilmuwan Chili yang datang dan menelitinya.”
(ded/ded)