Jakarta, CNN Indonesia -- Ujian Nasional (UN) yang akan berlangsung mulai tanggal 13 April 2015 mendatang akan menggunakan komputer. Walau diiming-imingi dengan tajuk "UN Online", nyatanya proses pengerjaannya tak menggunakan koneksi internet.
"Ini 'judulnya' bukan online sebetulnya, tapi UN berbasis komputer. Ya para murid mengerjakan soal UN menggunakan komputer sekolah," terang Nizam selaku Kepala Pusat Penilaian Pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada CNN Indonesia.
Kemudian, cara baru pengerjaan UN ini jadi bernama Ujian Nasional Computer Based Test (UNCBT). Komputer ini tak langsung terhubung dengan internet, melainkan hanya memakai jaringan lokal di sekolah (LAN).
LAN atau Local Area Network merupakan sebuah jaringan yang menghubungkan sejumlah komputer di wilayah kecil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komputer yang dipakai siswa untuk melakukan ujian lantas dihubungkan dengan server khusus yang sudah disiapkan sebelumnya. Server ini juga diletakan di sekolah agar memudahkan pengawasan.
Pemakaian koneksi internet diakuinya, hanya sebelum dan setelah UN itu sendiri.
"Tiga hari sebelum UN, pihak sekolah sudah bisa mulai mengunduh soal ujian dari server pusat. Tentu proses ini butuh internet," sambungnya.
Lalu, menurut penjelasannya, koneksi internet kembali dipakai pada saat pihak sekolah mengirimkan jawaban para siswa dari server sekolah ke server pusat.
Selama UN berlangsung, para siswa cukup memasukan nomor peserta UN yang sudah dibagikan oleh sekolah, kemudian log in menggunakan password yang diberikan oleh pengawas dari pusat.
"Soal-soal UN sudah dienkripsi jauh-jauh hari sebelum akhirnya bisa diunduh mulai Jumat (10/4) ini. Begitu pun saat sekolah mengirim kembali jawaban siswa, data tersebut juga sudah dienkripsi," kata Nizam menjelaskan.
Bahkan, soal UN tersebut hanya bisa dibuka di jam-jam tertentu, yakni pada waktu UN berlangsung lebih tepatnya. Hal ini dinilai sebagai salah satu bentuk proteksi keamanan data.
Ujian berbasis komputer yang akan dilakukan pekan depan bakal diikuti oleh 170 ribu siswa dari seluruh Indonesia yang tersebar di 556 sekolah.
(eno)