Kawah dari Asteroid Pembunuh Dinosaurus akan Diteliti

CNN Indonesia
Rabu, 15 Apr 2015 16:03 WIB
Mulai tahun 2016, sekelompok peneliti berencana mengebor kawah Chicxulub yang dipercaya menyimpan misteri kehidupan purba.
Ilustrasi Tyrannosaurus rex. (Getty Images/Jozef Sedmak)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pernah mendengar kawah Chicxulub? Kawah ini terbentuk akibat hantaman asteroid sekitar 66 juta tahun yang lalu. Ya, asteroid tersebut juga diyakini sebagai pemusnah dinosarus. Kini, sekelompok peneliti berencana akan mengebor kawah Chicxulub yang dipercaya menyimpan misteri kehidupan purba.

Kawah Chicxulub yang berlokasi di Yucatan Peninsula, Meksiko, itu akan dibor sedalam hampir 5.000 meter di bawah permukaan dasar laut guna mengungkap misteri peradaban purbakala. Para peneliti nantinya akan mengambil sampel langka yang berada di inti kawah.

Lingkaran pada puncak kawah akan menjadi pusat penelitian studi sampel tersebut. Corak di sana terbentuk selama kejadian hantaman asteroid ke Bumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Little Foot Disebut Sebagai Nenek Moyang Manusia

Dinosaurus menguasai Bumi sekitar 135 juta tahun lamanya sebelum akhirnya punah karena serangan asteroid berukuran sekitar 10 kilometer, lalu menyebabkan kebakaran hutan hingga menimbulkan debu dan puing-puing ke udara yang berhasil menghalang cahaya matahari masuk ke Bumi.

Kehidupan dipercaya telah terbentuk sebelumnya di dekat lingkaran puncak Chicxulub. Kepadatan dari pemetaan lingkungan sekitarnya menunjukan organisme tak biasa dulunya ada di sana.

"Endapan yang memenuhi kawah harusnya menjadi saksi hadirnya organisme yang hidup di dasar laut sebagai kehidupan yang pulih kembali setelah terjadi kepunahan. Kami beraharap bisa menyaksikan itu," ujar salah satu peneliti bernama Sean Gulick dari Austin Institute of Geophysics (UTIG) University of Texas.

Mengutip laporan situs Tech Time, kawah Chicxulub adalah satu-satunya kawah yang memiliki kaitan dari kepunahan besar, sehingga rencana pengeboran ini dianggap sebagai kesempatan berharga.

Rencananya pengeboran tersebut akan dimulai pada musim semi tahun 2016 mendatang.

Proyek ini sudah berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 10 juta atau sekitar Rp 130 miliar dan sudah mendapat persetujuan oleh European Consortium for Ocean Research Drilling (ECORD) dan International Continental Scientific Drilling Program (ICDP).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER