Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia sempat mengumumkan niatnya pada Desember 2014 bahwa badan antariksa Roscosmos bakal membangun stasiun luar angkasa sendiri. Hal ini sudah didukung oleh sang Presiden yang menyatakan pembangunan stasiun akan dimulai tahun 2023 mendatang.
Presiden Vladimir Putin menyatakan keseriusan rencana pembangunan stasiun luar angkasa tersebut melalui siaran lokal secara langsung (live broadcast) di Moskow pada Kamis kemarin (16/4).
"Kami menggunakan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) secara aktif untuk kepentingan sains dan ekonomi, namun area Rusia hanya bisa terlihat sebanyak lima persen saja dari ISS," terang Putin.
Menurutnya, jika Rusia memiliki stasiun luar angkasa sendiri, kawasan Rusia bisa terlihat secara luas dari atas sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah Rusia telah menyarankan agar mereka bisa memisahkan komponen Rusia di ISS agar bisa 'berdiri' sendiri sebagai stasiun antariksa khusus Rusia.
Sementara itu pengelola NASA, Charles Bolden berpendapat, ISS adalah panutan paling sempurna bagi kerjasama yang kooperatif antara Amerika Serikat dan Rusia. Bolden juga mengatakan, Deputi Perdana Menteri Rusia, Dmitri Rogozin baru-baru malah mengumumkan Roscosmos akan tetap tinggal di ISS sampai 2024.
Dari situs NBC News, sempat ada pembahasan mengenai pembangunan stasiun luar angkasa untuk negara BRICS, yaitu Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan pada Januari lalu. Namun tampaknya belum ada kabar lebih lanjut soal isu ini.
ISS dikendalikan oleh 15 negara, salah satunya Rusia sendiri. Sempat dikabarkan bahwa Roscosmos meragukan kelanjutan ISS dalam jangka panjang di masa depan.
Kendati AS hendak menetapkan agar ISS terus berfungsi hingga 2024, empat tahun lebih lama dari target sebelumnya, Putin sudah mengumumkan pembangunan stasiun Rusia bakal dimulai pada 2023 mendatang. Kita lihat saja nanti.
(eno)