Menakar Rasa Sampanye Berusia Satu Abad Lebih

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2015 09:45 WIB
Beberapa orang pernah mencoba anggur yang sudah tua, tetapi hanya sedikit yang berkesempatan mencicipi sampanye berusia 170 tahun dari dasar laut.
Ilustrasi sampanye. (Dok. Skitterphoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap ahli anggur tahu bagaimana nilai rasa dari anggur yang sudah tua, tetapi hanya sedikit yang bisa mendapakan kesempatan untuk mencicipi sampanye berusia 170 tahun yang diambil dari dasar laut.

Pada tahun 2010, sejumlah penyelam menemukan 168 botol sampanye saat menjelajah kapal karam di Laut Baltik, Kepulauan Aland, Finlandia. Dan diketahui memang sampanye tersebut berusia 1 abad lebih.

Sebuah analisis kimia dari persembahan zaman kuno ini telah mengungkapkan banyak hal tentang bagaimana anggur diproduksi di abad ke-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah 170 tahun terendam di dalam laut dengan kondisi botol yang sempurna. Kami tersentak, karena ini memberitahu kami tentang satu bab dari kisah anggur," kata salah satu peneliti, yang dikutip dari Live Science.

Baca juga: Manfaat Minum Bir Menurut Sains

Dalam studi yang dipimpin oleh Philippe Jeandet, seorang profesor biokimia di University of Reims menganalisa komposisi kimia anggur dari kapal tersebut dan membandingkan dengan sampanye moderen.

"Tanpa diduga kami menemukan bahwa komposisi kimia dari sampanye 170 tahun ini mirip dengan sampanye moderen. Namun ada perbedaan mencolok terutama berkaitan dengan kadar gula di anggur tersebut," jelas Jeandet.

Ukiran pada bagian dari gabus di botol anggur memperlihatkan bahwa itu diproduksi oleh rumah sampanye Perancis Veuve Clicquot Ponsardin, Heidsieck, dan Juglar.

Sebuah analisis kimia dari sampanye itu mengungkapkan bahwa itu berisi lebih banyak gula daripada sampanye modern. Minuman 170 tahun tersebut memiliki kadar gula sekitar 150 gram per liter, sedangkan sampanye saat ini hanya memiliki sekitar enam sampai delapan gram per liter.

"Kadar gula tinggi ini adalah karakteristik dari selera masyarakat pada saat itu, kata para peneliti. Bahkan, di Rusia pada abad 19, hal itu biasa bagi orang untuk menambahkan gula di anggur mereka saat makan malam," Jeandet menambahkan.

"Inilah sebabnya mengapa Madame Clicquot memutuskan untuk membuat sampanye tertentu dengan sekitar 300 gram (gula) per liter, yaitu sekitar enam sampai tujuh kali kandungan gula dari Coca-Cola."

Selain itu, sampanye tersebut mengandung konsentrasi tinggi mineral tertentu - termasuk besi, tembaga dan garam meja (natrium klorida) - dibandingkan anggur modern.

"Tingkat tembaga tinggi kemungkinan berasal dari penggunaan tembaga sulfat sebagai bahan anti-jamur yang disemprotkan pada buah anggur," kata peneliti, itu menandaskan. (adt)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER