Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok peneliti asal Perancis sempat melakukan penelitian sesaat sebelum gempa berkekuatan 7,9 skala ritcher mengguncang Nepal terjadi. Saat melakukan penelitian itu, mereka sudah memprediksi akan terjadi gempa dahsyat ini.
Laurent Bollinger dan rekan-rekannya dari lembaga penelitian CEA di Perancis, menemukan pola sejarah gempa saat melakukan penelitian di Nepal bulan lalu, dan mereka sudah mengantisipasi akan terjadi gempa bumi besar yang persis dimana lokasi d gempa besar hari Sabtu terjadi.
Mereka melakukan penelitian di hutan Nepal bagian selatan serta tengah, dan melakukan penggalian sepanjang patahan gempa berjarak 1.000 kilometer dari arah barat ke timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti ini juga melakukan penggalian berdasarkan teks-teks kuno yang menyebutkan sejumlah gempa besar di masa lampau, tetapi menemukan lokasinya sangat sulit. Demikian yang dikutip dari BCC.
Dalam laporannya yang disampaikan kepada Nepal Geological Society, dua pekan lalu, Bollinger mengatakan, "Kami menunjukkan bahwa patahan ini tidak menyebabkan gempa besar di tahun 1505 dan 1833. Perpindahan besar terjadi pada tahun 1344."
Sebelumnya, tim telah bekerja pada lempengan yang terletak di sebelah timur Kathmandu, dan telah menunjukkan bahwa patahan ini mengalami gempa besar tahun 1255, dan kemudian terjadi lagi pada tahun 1334.
Ketika Bollinger dan rekan-rekannya melihat pola bersejarah ini benar terjadi di masa lalu, mereka menjadi sangat prihatin.
"Kami dapat melihat baik Kathmandu dan Pokhara akan mengalami gempa yang mengubah patahan utama, kemungkinan yang terbesar sejak pertama kali terjadi sejak 1344," kata peneliti memperingatkan, saat itu.
Dan mereka juga mengisyaratkan bahwa gempa pada hari Sabtu lalu, merupakan pendahuluan dari kemungkinan yang paling besar sehingga sampai mengangkat pecahan ke permukaan bumi.
(tyo/tyo)