Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa waktu belakangan laptop Lenovo membuat geger, lantaran baterai di sejumlah seri ThinkPad menimbulkan panas berlebih (
overheat) dan bahkan memicu ledakan api. Menurut Consumer Product Safety Commission (CPSC) Amerika Serikat, Lenovo menarik lebih dari 150 ribu unit baterai.
Dari situs CPSC, disebutkan ada sekitar 148.800 unit baterai yang ditarik kembali di AS dan 17.700 unit di Kanada. Sebelumnya pada Maret 2014 jumlah baterai yang ditarik mencapai 34.500 unit di AS dan 2.900 unit di Kanada.
Seri ThinkPad yang terlibat dalam kasus recall baterai rusak adalah tipe Edge 11, 13, 14, 15, 120, 125, 320, 325, 420, 425, 430, 520, 525 dan 530. Kemudian tipe L412, L420/421, L512 dan L520. Untuk tipe T di antaranya T410, T420, T510 dan T520, lalu tipe X100e, X120e, X121e, X130e, X200, X200s, X201, X201s, X220 dan X220t, serta W510 dan W520.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu saat disinggung mengenai masalah ini, Sandy Lumy selaku Chief Operating Officer (COO) Lenovo Indonesia mengaku belum tahu-menahu secara detil.
"Saya saja tidak tahu kejadiannya di mana, saya belum terima briefnya. Namun kejadian seperti itu merupakan peringatan tersendiri bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas produk karena kami harus bertanggung jawab terhadap konsumen," jelas Sandy saat berbincang dengan CNN Indonesia pada peluncuran ThinkPad terbaru di Jakarta, Rabu (6/5).
Sandy menambahkan, pihak Lenovo memiliki layanan CRU atau Customer Replaceable Unit. Pengadaan layanan adalah sebagai bagian dari program recall atau penarikan kembali komponen yang tergolong ke dalam CRU, seperti baterai.
Para konsumen bisa langsung membuka situs web Lenovo untuk mengetahui lebih jauh soal CRU. Dari penjelasan Sandy, pihak Lenovo nantinya bakal mengirim pengganti komponen yang rusak seperti baterai dan konsumen memasangkannya sendiri.
Sementara dari situs web Lenovo, ketika seorang pelanggan meminta recall, maka ia harus mengembalikan komponen lama yang rusak kepada perusahaan.
Ditambahkan olehnya, sejauh ini, belum ada kejadian yang menimpa konsumen ThinkPad di Indonesia. Sandy menerangkan. "Sejauh ini belum ada pengaduan. Setahu saya belum ada kejadian seperti itu di sini (Indonesia). Semoga saja jangan sampai ada."
(tyo/tyo)