Persona, Siap Tampung Curahan Hati Netizen Indonesia
Trisno Heriyanto | CNN Indonesia
Senin, 11 Mei 2015 13:25 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Aplikasi Secret menjadi besar karena memudahkan penggunanya untuk saling berbagi rahasia tanpa identitas jelas. Indonesia juga punya aplikasi serupa.
Secret memang aplikasi yang fenomenal. Peranti lunak berbasis media sosial ini biasa membuat penggunanya saling berinteraksi dengan intim, tanpa mempedulkan identitas mereka.
Saking banyak peminatnya, aplikasi buatan perusahaan rintisan asal Amerika Serikat itu bahkan sempat mendapat suntikan dana hingga US$ 35 juta, sebelum akhirnya ditutup pada akhir April 2015.
"Dengan berat hati, saya terpaksa harus menutup Secret," tulis David Byttow, pembuat aplikasi tersebut.
Di Indonesia, ada aplikasi yang memiliki cara kerja mirip dengan Secret. Namanya Persona, dan dibuat oleh sekelompok pria bernama Habibi Rizqi Ramadhan, Asyraf Duyshart, Gujarat Santana dan Fachri.
"Penutupan aplikasi Secret memang sungguh disayangkan. Tetapi apa yang terjadi di Secret, tentunya menjadi pelajaran buat kami dalam menghadirkan aplikasi yang bebas bully bagi para user yang menggunakannya," kata Habibi dalam keterangan yang diterima CNN Indonesia, Senin (10/5).
Habibi menjelaskan hingga kini aplikasi Persona sudah diunduh oleh hampir tujuh ribu pengguna Google Play. Hingga kini, kata dia, pihaknya terus melakukan pengembangan agar aplikasi ini dapat menjawab keinginan kaum muda remaja Indonesia yang ingin curhat tanpa harus takut di bully.
Mengenai penutupan aplikasi Secret, Habibi meyakini, aplikasi buatannya bakal memberikan kesempatan untuk lebih tumbuh pesat.
"Keberhasilan Secret itu tentunya sangat mendorong kami untuk lebih belajar dalam mengembangkan aplikasi Persona," kata remaja berdarah Minangkabau ini.
Dalam aplikasi Persona ini, Habibi menggandeng konsultan ahli yang dapat dimanfaatkan oleh para user dalam proses chatting. Konsultan ini berasal dari Akademi Trainer yang didirikan oleh Jamil Azzaini dengan anggota lebih dari dua ribu.
Secret memang aplikasi yang fenomenal. Peranti lunak berbasis media sosial ini biasa membuat penggunanya saling berinteraksi dengan intim, tanpa mempedulkan identitas mereka.
Saking banyak peminatnya, aplikasi buatan perusahaan rintisan asal Amerika Serikat itu bahkan sempat mendapat suntikan dana hingga US$ 35 juta, sebelum akhirnya ditutup pada akhir April 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia, ada aplikasi yang memiliki cara kerja mirip dengan Secret. Namanya Persona, dan dibuat oleh sekelompok pria bernama Habibi Rizqi Ramadhan, Asyraf Duyshart, Gujarat Santana dan Fachri.
Habibi menjelaskan hingga kini aplikasi Persona sudah diunduh oleh hampir tujuh ribu pengguna Google Play. Hingga kini, kata dia, pihaknya terus melakukan pengembangan agar aplikasi ini dapat menjawab keinginan kaum muda remaja Indonesia yang ingin curhat tanpa harus takut di bully.
Mengenai penutupan aplikasi Secret, Habibi meyakini, aplikasi buatannya bakal memberikan kesempatan untuk lebih tumbuh pesat.
"Keberhasilan Secret itu tentunya sangat mendorong kami untuk lebih belajar dalam mengembangkan aplikasi Persona," kata remaja berdarah Minangkabau ini.
Dalam aplikasi Persona ini, Habibi menggandeng konsultan ahli yang dapat dimanfaatkan oleh para user dalam proses chatting. Konsultan ini berasal dari Akademi Trainer yang didirikan oleh Jamil Azzaini dengan anggota lebih dari dua ribu.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK