Matahari di Atas Kabah Saatnya Betulkan Arah Kiblat

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Jumat, 29 Mei 2015 11:40 WIB
Setelah tanggal 28 Mei 2015, fenomena alam matahari di atas Kabah, Mekah, Arab Saudi, akan terjadi lagi pada 16 Juli 2015. Saatnya membetulkan arah kiblat.
Saat matahari tepat di atas Kabah, arah kiblat bisa ditentukan dengan tepat (REUTERS/Muhammad Hamed)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peristiwa alam melintasnya matahari persis di atas Kabah, di Kota Mekah, Arab Saudi, merupakan siklus yang selalu terjadi tiap tahun dan selalu terjadi dua kali dalam setahun di tanggal yang sama.

Seperti dikutip dari Al-kanz, matahari melintas tepat di atas Kabah terjadi pertama pada Kamis kemarin (28/5) dan kemudian akan terjadi lagi pada tanggal 16 Juli 2015 mendatang, tepat saat matahari di titik Kabah. Baca juga: Fenomena Alam Matahari Melintas Tepat di Atas Kabah

Posisi Matahari seperti itu secara sistematis sesuai dengan tempat geografis lokal di Bumi. Bayangkan bahwa Matahari adalah bola yang bayangan dilemparkan di tanah.
"Nah, kita bisa menarik jalan yang diambil oleh bayangan dan menemukannya di bumi hanya dengan melihat matahari. Asalkan tempat-tempat ini terletak di antara dua daerah tropis, seperti halnya Mekah," tulis dalam penjelasan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Datangnya masa dimana matahari melintas di Mekah, tepatnya di Kabah, maka ini saat yang tepat bagi Kaum Muslim untuk membetulkan arah kiblat, yang mungkin selama ini dipatok dengan cara yang kurang pas.

Pada tanggal 16 Juli 2015 nanti pukul 16.18 WIB, pengurus masjid atau pihak yang berkaitan bisa membetulkan arah kiblat atau dikenal juga dengan nama Rashdul Qiblah. Ini ketentuan waktu di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.

Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Mukhtar Ali melalui rilis Ditjen Bimas Islam, begini caranya.

Pertama, menentukan lokasi masjid, mushalla, langgar, atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya. Sediakan tongkat lurus panjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya. Siapkan juga jam/arloji yang sudah dikalibrasi waktunya secara tepat dengan radio/televisi/internet;


Kedua, cari lokasi di samping atau di halaman masjid yang masih mendapatkan penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar. Pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul. Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya rashdul qiblah agar tidak terburu-buru;

Ketiga, saat rashdul qiblah berlangsung amatilah bayangan matahari yang terjadi (toleransi +/- 2 menit). Di Indonesia peristiwa rashdul qiblah terjadi pada sore hari sehingga arah bayangan menujuu ke Timur. Sedangkan bayangan yang menuju ke arah Barat agak serong ke Utara merupakan arah kiblat yang tepat;

Keempat, gunakan tali, susunan tegel lantai, atau pantulan sinar matahari menggunakan cermin untuk meluruskan lokasi ini ke dalam masjid/rumah dengan menyejajarkannya terhadap arah bayangan.

"Bisa juga dengan teknik lain, misalnya bandul yang digantung menggunakan tali sepanjang beberapa meter, maka bayangannya dapat kita gunakan untuk menentukan arah kiblat," tambahnya, menandaskan.

(tyo/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER