Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Yoshiyuki Sankai mungkin masih asing di telinga Anda. Tapi di Jepang, sosok ini bukan orang sembarangan.
Satu hal yang sangat melekat pada dirinya adalah robot. Berkat ketertarikannya terhadap robot, Sankai kini menjadi pengusaha robot tersukses di Negeri Sakura.
Sankai tertarik pada sains sejak duduk di bangku sekolah dasar kelas tiga setelah membaca buku Isaac Asimov berjudul "Robot".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memutuskan untuk menjadi doktor. Atau peneliti, ilmuwan yang bisa menciptakan robot," tutur Sankai, yang memiliki penampilan khas dengan kacamata tebal dan rambut bergelombang sebahu.
Akhirnya Sankai berhasil membangun perusahaannya sendiri yang diberi nama Cyberdyne. Sankai yang juga seorang profesor System & Information Engineering di University of Tsukuba itu berniat mendirikan Cyberdyne karena masalah besar di Jepang mengenai biaya medis dan perawatan.
Didirikan pada 24 Juni 2004, sekilas nama perusahaan milik lelaki berusia 56 tahun itu seperti perusahaan fiksi di film seri Terminator. Namun, nyatanya sesuai bidang akademik, Cyberdyne berasal dari kata "Cyber" dengan akhiran "dyne" yang memiliki arti power atau kekuatan.
Menurutnya, masalah tersebut tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan publik saja dan membutuhkan kekuatan pasar. Dari situ, para investor berbondong-bondong berinvestasi di Cyberdyne.
Diketahui, Cyberdyne tak pernah betul-betul menciptakan uang, namun harga sahamnya melonjak empat kali lipat dan membuatnya sebagai salah satu orang Jepang terkaya dengan kekayaan bersih US$ 1,2 miliar atau setara Rp 15,8 triliun.
Cyberdyne hingga kini fokus pada pengembangan robot yang bisa memudahkan para masyarakat lansia ataupun penderita penyakit stroke dan sklerosis. Cyberdyne menciptakan robot wearable yang membantu pergerakan anggota tubuh.
"Tantangan kami adalah membuat sesuatu yang belum ada pasarnya, namun dibutuhkan oleh masyarakat dan menjadi solusi bagi kondisi tersebut," kata Sankai seperti dikutip dari situs Forbes.
(ded/ded)