Jakarta, CNN Indonesia -- Windows XP, sistem operasi yang sudah lebih dari 15 tahun itu ternyata masih diminati. Bahkan untuk komputer militer sekelas angkatan laut Amerika Serikat.
Sejak 2010 penjualan Windows XP sudah dihentikan oleh Microsot, dan empat tahun kemudian layanan purna jual produk tersebut juga sudah disetop.
Keputusan tersebut diharapkan bisa mendongkrak populasi sistem operasi baru, tapi nyatanya tidak semudah itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Navy Space and Naval Warfare Systems Command (SPAWAR), organisasi di bawah otoritas angkatan laut AS baru saja menandatangani kesepakatan dengan Microsoft untuk layanan purna jual Windows XP.
Kontrak senilai US$ 9,1 juta itu meminta Microsoft untuk tetap memelihara setidaknya 100 ribu workstation milik lembaga tersebut, yang di dalamnya masih menggunakan Windowx XP, Office 2003, Exchange 2003, dan Windows Server 2003.
Kerja sama itu kabarnya akan terjalin sampai 2017 dengan total nilai mencapai US$ 30,8 juta. Seperti dikutip dari IDG News, Rabu (24/6).
"Angkatan laut menggunakan beberapa aplikasi yang masih bergantung pada Windows. Sampai aplikasi tersebut diperbarui, layanan ini diperlukan untuk menjaga efektivitas operasional," kata juru bicara SPAWAR, Steven Davis.
AS bukanlah satu-satunya yang masih bergantung dengan Windows XP. Inggris juga pernah melakukan kesepakatan yang sama dengan nilai kontrak mencapai Rp 130 miliar.
(eno)