Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Direktur Nintendo Satoru Iwata yang baru saja meninggal dunia di usia 55 tahun, telah memimpin perusahaan game itu selama 13 tahun. Sudah tentu, banyak suka dan duka yang dialami oleh Iwata selama memimpin.
Pria yang memegang tampuk kepemimpinan Nintendo sejak Mei 2002 ini pernah merasakan kesukses saat membawa Nintendo Wii dan Nintendo DS ke puncak kejayaan serta menjadikannya tulang punggung bagi pemasukan kas perusahaan.
Iwata juga yang bersikeras tidak akan membawa karakter legendarisnya seperti Mario Bros, Zelda, Donkey Kong dan Pokemon ke platform lain dan eksklusif di Nintendo. Bahkan ketika, Nintendo dihantam kerugian karena penjualan lesu akibat kedatangan ponsel pintar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dari sekian banyak pengalaman selama memimpin Nintendo, mungkin salah satu yang paling berkesan adalah saat konsol Wii U pertama kali diumumkan tak mendapatkan sambutan yang meriah.
Saat itu, penjualan Wii U jauh dari target. Di awal kemunculannya tahun 2014, Wii U hanya terjual 3,45 juta unit. Dan itu langsung membuat Nintendo merevisi target penjualannya, dari 9 juta menjadi 2,8 juta unit setelahnya.
Penjualan Wii U yang kurang baik membuat kondisi keuangan Nintendo memburuk. Bahkan produsen game asal Jepang itu terpaksa harus memotong gaji para bos besar mereka.
Orang yang paling kena dampak keputusan itu adalah Satoru Iwata, President Nintendo. Tidak tanggung-tanggung, gaji pria berkacamata itu dipotong hingga 50 persen.
 Shigeru Miyamoto (Stuart Wilson/Getty Images) |
Kini setelah Iwata tidak ada, Nintendo mengumumkan bahwa untuk sementara waktu pencipta Mario Bros Shigeru Miyamoto dan pejabat lainnya Genyo Takeda akan mengambil alih sementara waktu, hingga masa peralihan.
(tyo/eno)