Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring rencana Facebook yang seakan ingin menyaingi YouTube dengan membentuk platform video, jejaring sosial raksasa itu bakal membatasi para pengguna dari usia dan gender.
Facebook pada Selasa (21/7) mengatakan bahwa kini para pembuat video sudah bisa mengatur semacam batasan untuk para penontonnya berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Tak hanya soal batasan usia dan gender, konten video Facebook bakal menyediakan "
secret mode" seperti fungsi "
unlisted" di Youtube, yakni mode khusus yang membuat video tertentu hanya bisa diputar oleh mereka yang memiliki tautan langsung (
direct link).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari situs Mashable, para pengunggah video juga bisa mematikan fungsi penyematan dari pihak ketiga.
Bisnis video Facebook selama setahun belakangan mengalami ledakan positif, yaitu menambah trafik perusahaan empat kali lipat. Secara keseluruhan, video-video di Facebook menuai lebih dari empat miliar views per hari.
Perlu dicatat, Facebook memang menghitung satu
view dari pengguna sekalipun Anda menonton video yang durasinya hanya tiga detik, tentunya lebih ringan dibanding standar YouTube yang sekitar 30 detik.
Facebook sendiri memiliki ambisi menghasilkan lebih banyak uang dari konten video dengan meluncurkan tipe iklan baru. Perusahaan juga ingin memberi opsi sasaran bagi para pelaku iklan yang tidak bisa didapatkan di platform lain.
Walau terkesan agresif, Facebook berniat untuk mengemasnya menjadi platform video lengkap nan berguna ketimbang membiarkan video secara sembarangan dan bebas tersebar di News Feed pengguna.
"Video adalah kesempatan besar untuk kami," ujar COO Facebook, Sheryl Sandberg beberapa waktu lalu. "Kami selalu percaya bahwa format iklan kami sudah seharusnya mengikuti bentuk apa yang dilakukan oleh pengguna di Facebook."
Sebelumnya, Facebook dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk melawan YouTube dengan meningkatkan konten video musik resmi milik para musisi.
Menurut empat sumber yang dekat rencana ini, Facebook telah mengadakan diskusi awal dengan perusahaan rekaman besar untuk mencari lisensi video musik yang nantinya dapat dilihat di News Feed milik pengguna.
Tentu saja ada keuntungan yang dijanjikan Facebook kepada para perusahaan rekaman, di mana keduanya akan berbagi pendapatan iklan, tetapi persentasi bagi hasilnya belum ditetapkan.
(tyo)