Harimau Bernilai Tinggi, Picu Maraknya Perburuan Liar

Deddy S, Diana Mariska, Nabila Rusdi | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2015 19:12 WIB
Hampir semua bagian tubuh harimau ternyata bisa dijadikan duit. Tak heran perburuan liar terhadap hewan ini masih tinggi. Berapa sih nilainya?
Ilustrasi harimau (Pixabay/skeeze)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu penyebab menurunnya populasi harimau adalah perburuan liar. Raja Hutan ini rupanya memiliki nilai yang cukup menggiurkan. Seluruh bagian tubuhnya bisa dijadikan duit.

“Ada yang bilang satu ekor harimau itu bisa mencapai Rp 80 juta di tangan pemburu, tergantung kualitas,” ujar Sunarto, spesialis harimau WWF Indonesia, kepada CNN Indonesia di Sentul, Bogor, Rabu (29/7). “Harga tinggi tapi risikonya juga tinggi bagi pemburunya.”

Sunarto mengutip cerita teman-temannya, bahwa pasar gelap untuk harimau, baik dalam bentuk utuh maupun bagian-bagian, tersebar di banyak tempat di Indonesia. Di antaranya di Medan, Riau, dan Jakarta. Sedangkan di luar negeri itu antara lain di China dan Thailand.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masih maraknya perburuan dan perdagangan harimau di pasar gelap, kata Sunarto, lantaran kurang tegasnya penegakan hukum. Sanksi bagi pelaku dirasakan masih terlalu ringan karena masih memakai aturan lama.

Di sisi lain, penegak hukum kadang-kadang tak mengerti dampak matinya seekor harimau. “Apalagi kalau mati karena konflik (dengan manusia), sering dimaklumi, padahal kerugiannya besar, secara ekologis besar dampaknya,” tutur dia.

Data dari TRAFFIC, sebuah jaringan pemantau perdagangan satwa liar, menunjukkan ada sedikitnya 1.590 ekor harimau yang disita antara Januari 2000 sampai April 2014, atau rata-rata dua ekor per pekan. (Baca: Harimau, Si Raja Hutan yang di Ambang Punah)

Seperti dilansir Savetigersnow.org, demand terhadap organ atau bagian dari harimau memang tinggi. Salah satunya lantaran masih ada kepercayaan bahwa tulang harimau itu berkhasiat menyembuhkan penyakit, dan itu sudah berlangsung selama seribu tahun lebih.

Kuku, gigi, dan kumisnya dipercaya mendatangkan nasib baik atau keberuntungan atau kekuatan untuk melindungi pemiliknya. Sementara kulit dan tulangnya adalah simbol status.

Dengan pandangan seperti itu, tak heran jika harga harimau di pasar gelap sangat tinggi. Kalau ditotal, menurut situs Savetigersnow.org, setidaknya seekor harimau dan bagian-bagiannya itu bernilai total US$ 50 ribu atau sekitar Rp 650 juta.

Tulang Harimau Diganti Singa

Makin sulitnya mendapatkan tulang harimau rupanya berdampak pada hewan lain. Sebagai pengganti adalah tulang singa. Tulang singa ternyata dianggap punya khasiat yang sama dan ini memicu tingginya perdagangan tulang singa.

TRAFFIC mendapati bahwa tulang-tulang singa afrika dipakai sebagai pengganti tulang harimau dalam minuman obat di China. Ini meningkatkan volume ekspor dan impor tulang singa.

Riset yang digelar ilmuwan dari Oxford, bersama dengan TRAFFIC dan Universitas Witwatersrand mendapati bahwa ekspor tulang singa dari Afrika Selatan meningkat dramatis dalam periode 2008-2011. Total ada 1.160 kerangka singa atau setara dengan 10,8 ton, yang diekspor secara legal dengan izin dari CITES, dalam kurun waktu itu. Sebanyak 573 kerangka diekspor pada 2011 saja. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER