Media Jepang Ungkap Kengerian di Konami

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Rabu, 05 Agu 2015 11:36 WIB
Perlakuan Konami ke karyawannya ternyata tak sebagus nama besarnya di dunia game.
Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, salah satu game yang dibesut oleh Konami (Dok.Konami)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konami dikenal sebagai pengembang game yang terkemuka asal Jepang. Game-game mereka seperti Metal Gear, Silent Hill dan Pro Evolution Soccer (PES) mampu mendulang kesuksesan besar. Namun di balik itu semua ada tembok penjara di dalam perusahaan Konami.

Adalah koran berbasis di Jepang Nikkei mengungkapkan bobrok yang selama ini ada di Konami. Media tersebut mengungkapkan betapa buruknya lingkungan kerja di sana dan semakin memburuk selama beberapa tahun terakhir.

Seperti yang diterjemahkan oleh Kotaku dan dikutip CNN Indonesia, bahwa budaya di divisi video game yang terkenal dengan permainan konsol itu memburuk sekitar tahun 2010 ketika judul game Dragon Collections menjadi sukses besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dragon Collections sebagai permainan untuk ponsel, biaya pengembangan yang rendah dan pengembalian keuntungan yang besar. Tidak lama kemudian, kata laporan itu, bos perusahaan Konami bergeser fokus perusahaan dari game tradisional, hardcore game dan menuju yang lebih murah, dan judul populis dengan potensi lebih menguntungkan.

Memang bergesernya budaya konsumen yang lebih memainkan game di perangkat seperti ponsel pintar, arah Konami bukanlah sesuatu yang aneh. Namun, cara mereka pada akhirnya memperlakukan lingkungan kerja itu yang menjadi masalah.

Beberapa hal yang diungkap oleh Nikkei ini adalah, Kojima Productions, studio di belakang Metal Gear Solid V, yang kini disebut sebagai "Number 8 Production Department" tidak dipebolehkan untuk terhubung dengan internet. Mereka hanya bisa mengirim pesan secara internal.

Ketika makan siang, karyawan Konami hanya diperbolehkan keluar menggunakan kartu absen. Ini berfungsi apabila ada karyawan melewati jam makan akan diumumkan melalui pengeras suara.

Itulah beberapa hal yang diungkap oleh Nikkei di perusahaan Konami. Belum diketahui tanggapan dari pemangku kepentingan mengenai masalah ini. (tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER