Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah peneliti menemukan fakta bahwa empat dari lima orang dewasa doyan berkirim pesan cabul atau yang lebih sering disebut dengan istilah
sexting menggunakan ponsel pintar mereka.
Istilah
sexting biasanya diartikan sebagai kegiatan berkirim pesan secara eksplisit yang berbau seksual, baik pesan teks ataupun berkirim konten foto.
"
Sexting adalah perilaku lazim yang dilakukan oleh orang dewasa untuk beragam alasan," tulis Emily Stasko, mahasiswi doktoral psikologi di Drexel University di dalam studinya. Ia melanjutkan, "temuan ini mengindikasikan hubungan kuat antara kegiatan berkirim pesan dan kepuasan seksual."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stasko melakukan penelitian ini bersama profesor Pamela A. Geller yang menjalankan Women's Health Psychology Lab di Drexel.
Geller dan Stasko melakukan riset ke 870 orang berusia antara 18 dan 82 tahun untuk menjawab survei online mengenai sexting. Usia rata-rata responden tersebut adalah 35 tahun.
Hasil survei mengungkapkan 88 persen responden melakukan
sexting setidaknya sekali dalam hidupnya dan 82 persen gemar
sexting pada 2014 lalu.
Sementara 74 persen responden mengatakan mereka doyan sexting dengan pasangan masing-masing di dalam hubungan percintaan serius. Kemudian 43 persen menunjukan kegemaran sexting di dalam hubungan santai, lalu 12 persen mengaku doyan
sexting dengan selingkuhannya.
Stasko dan Geller melaporkan, sekitar tiga perempat responden mengaku biasanya mereka melakukan sexting dari rumah dan 30 persennya menyatakan doyan
sexting saat sedang bekerja atau berada di luar rumah.
Mengutip situs Los Angeles Time, kegiatan sexting berperan penting bagi para responden yang tengah menjalani hubungan percintaan yang tak terlalu serius. Mereka mengaku bisa mendapatkan kepuasan seksual lebih tinggi.
Sementara Stasko dan Geller tak menemukan kaitan antara
sexting dan kepuasan seksual bagi mereka yang sedang berada di dalam hubungan percintaan serius.
Penelitian ini menekankan pada fakta mengenai
sexting yang cenderung memiliki peran positif dalam membantu pasangan dewasa berkomunikasi.
"Saya menyarankan sexting untuk para pasangan sebagai sarana menunjukan hasrat terhadap satu sama lain," ungkap Patti Britton, pakar seksologi dari Institute for Advanced Study of Human Sexuality di San Francisco.
Hasil penelitian tersebut ditampilkan di konferensi tahunan American Pyschological Assn di Toronto.
(tyo)