Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan otomotif BMW asal Jerman mengatakan sedang mencari tahu kemungkinan Google melanggar hak merek dagang setelah perusahaan mesin pencari itu mendirikan Alphabet, yang juga merupakan nama anak perusahaan BMW.
“Kami memeriksa apakah ada implikasi pelanggaran merek dagang,” kata juru bicara BMW kepada Reuters, Selasa (11/8). Akan tetapi, juru bicara BMW mengatakan saat ini belum ada rencana untuk mengambil langkah hukum terhadap Google.
BMW Alphabet selma ini memberi layanan armada kendaraan kepada perusahaan, beroperasi di 18 negara dan menyediakan sekitar 530 ribu kendaraan kepada pelanggan korporasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Google tidak segera mengomentari apa yang dilakukan BMW.
Google sebelumnya telah mengatakan, Senin (10/8), bahwa dalam menciptakan sebuah perusahaan induk Alphabet Inc., tidak ada niat untuk membangun produk atau mereka dagang dengan nama itu.
Saat ini tercatat ada 103 merek dagang terdaftar di Amerika Serikat yang menyertakan kata “Alphabet” dari berbagai tipe bisnis, menurut pencarian di basis data Kantor Merek Dagang dan Paten Amerika Serikat.
Di Amerika Serikat, agar bisa membuktikan pelanggaran merek dagang, sebuah pemilik merek harus bisa menunjukkan bahwa nama “Alphabet” menciptakan sebuah “kemungkinan kebingungan”.
Tetapi, hal ini terjadi jika kedua merek menawarkan barang atau jasa yang sama.
(adt/adt)