Robot Pabrik, Pintar Tapi Belum Perlu Kecerdasan Buatan

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 13 Agu 2015 13:05 WIB
Sebuah robot pintar bernama YuMi diperkenalkan di Indonesia, meski pintar robot ini tak memakai kecerdasan buatan. Mengapa?
YuMi, robot pekerja dari ABB (dok.ABB)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi asal Swiss, ABB baru saja mengumumkan peluncuran robot anyar bernama YuMi yang bisa mendampingi manusia. Walau pintar, YuMi tak memakai kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Head of Discrete Automation and Motion Division ABB Indonesia, Steven Lim mengatakan pendapatnya mengenai kehadiran AI yang diprediksi bakal menggantikan peran manusia. "Saya tak melihat ada relevansi antara AI dan robot pekerja pabrik. Menurut saya, belum ada kebutuhan besar dalam industri untuk memakai AI saat ini, di negara manapun khususnya Asia," kata Lim saat berbincang dengan CNN Indonesia di Jakarta, baru-baru ini. 

Menurut Lim, kehadiran AI belum memiliki dampak signifikan di dalam kinerja pabrik, karena sekitar 80 persen robot pabrik melakukan tugas yang repetitif atau diulang-ulang. Kebanyakan robot pendamping manusia di pabrik, kata Lim, memang sengaja dirancang untuk mengerjakan pekerjaan yang sekiranya tak efektif dilakukan oleh manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Manusia tidak mungkin disuruh mengerjakan bagian yang repetitif karena tak baik untuk kondisi fisik dan mental. Maka kita butuh robot," katanya.

Lim masih meyakini apabila AI ditanamkan pada robot yang melakukan pekerjaan repetitif, maka nilai dari kecerdasan tersebut tak tampak. Dia menyatakan setidaknya hingga tahun 2020 mendatang, ABB masih akan tetap fokus pada robot pendamping manusia.

Robot YuMi yang diambil dari kata You and Me itu terbuat dari bahan magnesium ringan dan dilapisi pelindung plastik pengambang, lengkap dengan bantalan empuk yang bisa meredam benturan.

Dengan sensor khusus yang ditanamkan di tubuhnya, YuMi sengaja diciptakan untuk mengikuti gerakan manusia. Walau tak memiliki kepala, tangan YuMi bisa bergerak secara aktif untuk beroperasi.

YuMi diprogram terlebih dahulu dengan tiga metode yang berbeda. Pertama dari remote control tersebut, kemudian dioperasikan melalui aplikasi peranti lunak pada komputer, dan melalui pelatihan secara manual oleh manusia. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER