Apple Janji Rekrut Lebih Banyak Perempuan dan Kaum Minoritas

Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Apple mengklaim telah merekrut lebih dari 11.000 perempuan untuk menjadi karyawan pada 2014 lalu. Angka ini diklaim 65 persen lebih tinggi dibandingkan dengan 12 bulan sebelumnya.

Namun sampai sekarang, perusahaan Apple masih didominasi karyawan laki-laki sebesar 69 persen dan didominasi oleh kulit putih.

Dalam laporan keberagaman, Apple mengatakan sebanyak 54 persen karyawannya adalah kulit putih, kemudian 18 persen orang Asia, 11 persen Hispanik, dan sebanyak delapan persen kulit hitam.

Perusahaan mengatakan, mereka kini mempekerjakan 2.200 karyawan kulit hitam dan 2.700 karyawan Hispanik, yang jumlahnya masing-masing meningkat 50 persen dan 66 persen.

Pilihan Redaksi WIndows 10 Juga Bisa Dipakai di Komputer Mac dari Apple Data Sidik Jari di Android Mudah Dicuri Adidas Akuisisi Aplikasi Kebugaran Runtastics Diam-Diam Google Bentuk Anak Perusahaan di Bisnis Otomotif Kecerdasan Buatan Bisa jadi Mesiu dan Nuklir Berikutnya

Dari semua itu, perusahaan yang didirkan oleh Steve Jobs itu mengatakan hampir 50 persen dari karyawan baru pada semester pertama 2015 adalah perempuan, orang kulit hitam, Hispanik atau asli Amerika.

Apple dan sejumlah perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat belakangan ini dilanda isu keberagaman karyawan. Beberapa perusahaan dinilai perlu lebih banyak merekrut perempuan dan dari kelompok lain.

Perusahaan berjanji merekrut lebih banyak perempuan dan kaum minoritas di industri teknologi. Hingga Maret 2015, Apple mengatakan telah mengeluarkan dana US$ 50 juta untuk merekrut perempuan dan kaum minoritas.

Apple sendiri, di level pimpinan tinggi, masih didominasi oleh laki-laki sebesar 72 persen dan 63 persen adalah karyawan kulit putih.

Jika masuk ke posisi teknologi, seperti teknisi dan pemrogram peranti lunak, sebanyak 79 persen masih diisi laki-laki dan 78 persen orang kulit putih dan Asia. (adt)