Jakarta, CNN Indonesia -- Laporan penjualan ponsel pintar global pada kuartal kedua 2015 dari Gartner, memperlihatkan posisi Android dan iOS yang masih kuat dalam bisnis ini. Sementara itu, BlackBerry terus menyusut dan Microsoft stagnan.
Gartner mengatakan ada 329 juta unit ponsel pintar terjual pada kuartal kedua 2015. Dari jumlah itu, sebanyak 319 juta unit adalah perangkat berbasis Android dan iOS yang mewakili 96,8 persen pangsa pasar.
Jika dibedah, Android masih mendominasi pasar sistem operasi ponsel pintar dengan 82,2 persen atau terjual sekitar 271 juta unit. Sayangnya, pertumbuhan pangsa pasar Android mengalami penurunan dari 83,8 persen pada periode yang sama tahun 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Penjualan Smartphone di China Turun untuk Pertama KaliSementara ponsel berbasis iOS atau iPhone, kini tumbuh menjadi 14,6 persen atau terjual sekitar 48 juta unit dibandingkan dengan pangsa pasar 12,2 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Sistem operasi ponsel Windows dan BlackBerry pada kuartal kedua 2015 masing-masing hanya meraih 2,5 persen dan 0,3 persen. Di tahun periode yang sama tahun sebelumnya, keduanya masing-masing meraih pangsa pasar 2,8 persen dan 0,7 persen.
Gartner mengatakan industri ponsel pintar mungkin akan mencapai tahap kematangan, karena pasar yang sangat besar seperti China mulai mencapai titik jenuh.
Di kuartal ini, penjualan ponsel pintar di China turun 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014.
"China telah mencapai kejenuhan pasar ponsel yang pada dasarnya didorong oleh sedikitnya konsumen yang mengganti perangkat, dan jumlah pembeli ponsel pintar pertama kali yang lebih sedikit," kata Anshul Gupta, Direktur Riset di Gartner.
China disebut Gupta menyumbang sekitar 30 persen dari total penjualan ponsel pintar global pada kuartal kedua 2015.
Data serupa sempat dirilis lembaga riset IDC yang mengatakan pengiriman ponsel pintar ke Negeri Tirai Bambu ini pada kuartal pertama 2015 menurun untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir sebesar 98,8 juta unit atau turun 4,3 persen dari periode yang sama tahun 2014.
Analis Xiaohan Tay dari IDC mengatakan, penurunan di China ini akan membuat produsen besar melakukan ekspansi lebih besar di pasar yang masih tumbuh seperti di India dan Asia Tenggara.
(adt)