Eropa Siapkan Satelit Pesaing GPS

Aditya Panji | CNN Indonesia
Rabu, 16 Sep 2015 19:24 WIB
Dua satelit diluncurkan untuk menandai peluncuran 10 satelit dalam rangkaian Galileo yang direncanakan mencapai 30 unit untuk operasional penuh pada 2020.
Ilustrasi Satelit Galileo yang berfungsi menjadi sistem satelit navigasi global milik Eropa untuk memberikan layanan mengenai lokasi dan posisi secara akurat di bawah pengendali manusia. (Dok. ESA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Negara-negara Eropa semakin dekat untuk memiliki satelit sistem navigasi sendiri setelah meluncurkan dua satelit dalam rangkaian Satelit Galelio pada Jumat (11/9) dari French Guiana.

Proyek Satelit Galelio yang dikembangkan Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) dimaksudkan untuk menjadi alternatif Global Positioning System, atau GPS, yang dioperasikan oleh pemerintah Amerika Serikat.

Peluncuran pekan lalu, menandai peluncuran 10 satelit dalam rangkaian Galileo yang direncanakan mencapai 30 unit untuk operasional penuh pada 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari kemampuan operasional penuh Galileo makin mendekat," kata Jan Woerner, Direktur Jenderal ESA, seperti dikutip dari Reuters. "Ini akan menjadi hari besar bagi Eropa."

Total biaya mengembangkan proyek Satelit Galileo hingga 2020 adalah 6,6 miliar euro, yang mencakup 2,2 miliar euro untuk tahap validasi awal.

Proyek Galileo mengalami kendala tahun lalu setelah dua satelit diposisikan dalam orbit yang salah. Mereka kemudian mengarahkan ke posisi yang lebih layak.

Satelit pekan lalu dikirim dengan memanfaatkan roket Soyuz buatan Rusia. Mereka mencapai sasaran orbit setelah empat jam lepas landas.

ESA berencana meluncurkan dua satelit lanjutan pada tahun ini.

Pada 2016 mendatang, satelit Galileo rencananya akan dibawa dengan roket Ariane yang mampu mengangkut empat satelit dalam sekali peluncuran. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER