Jakarta, CNN Indonesia -- Kamera mirrorless makin memesona, baik dari sisi fitur maupun kualitas hasil fotonya. Dengan paduan menarik antara desain ringkas, hasil foto berkualitas tinggi, serta harga yang relatif terjangkau, maka tidak heran banyak konsumen yang terpikat.
Salah satu kamera mirrorless baru yang menarik adalah Fujifilm X-A2. Dengan banderol harga 7 jutaan rupiah, seperti apa kemampuannya? Simak ulasan kami berikut ini.
Desain ringkas
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mirip seperti pendahulunya, Fujifilm X-A2 hadir dengan fisik yang cukup mungil namun tetap nyaman digenggam. Bagian grip memang hanya berupa tonjolan kecil tapi cukup memberikan genggaman yang cukup saat digunakan dengan satu tangan. Tentunya dengan catatan kamera dipasangkan bersama lensa yang cukup ringan seperti lensa bawaannya atau lensa pancake 27mm f/2.8.
Kamera ini juga tampil manis dengan paduan logam dan bahan kulit imitasi yang terlihat mewah. Saat digenggam, bahannya juga terasa nyaman. Walaupun ringkas, kamera ini tetap dibekali kenop putar di dekat tombol shutter untuk mengatur setting seperti exposure compensation atau menavigasi menu dan gambar (di mode review).
Saat digunakan, kenop putar ini amat bermanfaat untuk menjalankan fungsi tersebut dengan cepat. Sayangnya, kenop ini cukup mudah terputar secara tidak sengaja sehingga setting exposure dapat berubah tanpa diinginkan. Pengaturan setting lainnya juga dapat dilakukan melalui tombol putar yang menyembul di dekat kenop putar tersebut.
Beralih antar mode pemotretan amat mudah dilakukan. Anda tinggal memutar kenop yang memuat ikon lambang scene mode dan P/S/A/M/C di sebelah kiri tombol shutter. Di bagian belakang, samping layar, tertata tombol-tombol yang biasa ditemukan di kamera digital. Seperti kamera Fujifilm lainnya, ada tombol Q yang berfungsi untuk mengatur fungsi fotografi mendasar dengan cepat.
Performa: Fokus kurang gegasDi atas kertas, Fujifilm X-A2 memiliki kinerja fokus yang cepat dan sepertinya cocok untuk memotret subyek apa pun termasuk aksi cepat seperti olahraga. Namun pada praktiknya, kinerja autofocusnya hanya cepat dan akurat untuk subyek yang diam pada cahaya yang memadai. Untuk kondisi minim cahaya, Anda harus memperhatikan subyek dan obyek yang dibidik.
Memindahkan hasil foto dan video dari kamera juga dipermudah dengan adanya fasilitas Wi-Fi. Saat dicoba dengan aplikasi FUJIFILM Camera di ponsel Android, proses pemindahan yang menggunakan Wi-Fi Direct berlangsung cepat. Sayangnya Anda tidak menggunakan aplikasi atau smartphone sebagai Remote Viewfinder.
Untuk sebuah kamera mirrorless, daya tahan baterainya tergolong baik. Dengan kombinasi foto tanpa dan dengan flash, baterainya mampu bertahan hingga sekitar 400 foto.
Cocok untuk selfieMemotret di bawah sinar matahari juga dapat dilakukan dengan mudah, berkat adanya “Sunlight mode” pada layarnya. Tapi perlu diingat, tampilan gambar pada Sunlight Mode tidak akurat sehingga Anda harus memperhatikan histogram untuk memastikan akurasi exposure. Cara lain, Anda dapat memutar layarnya hingga 175 derajat untuk mengurangi efek sinar matahari yang terlalu kuat.
Layar putarnya ini juga berguna saat Anda ingin mengambil foto diri alias selfie. Anda tinggal memutar layarnya ke atas dan menghadapkan lensa ke wajah, kemudian tekan tombol shutter untuk mengaktifkan timer. Fungsi Face Detection AF dan Eye Detection AF juga membantu memastikan wajah dan bagian mata subyek yang diambil tetap tajam.
Yang perlu diperhatikan, posisi tangan akan terasa kurang natural sehingga rentan terhadap guncangan yang mengakibatkan hasil foto kabur dan tidak tajam. Lensa bawaannya sendiri memiliki jarak fokus terdekat 15 cm.
Hasil foto amat baikMemotret memakai Fujifilm X-A2 dan lensa bawaannya mampu memberikan hasil yang memuaskan. Kami sengaja mengujinya hanya dalam mode JPEG.
 Hasil foto |
Untuk foto dalam kondisi cahaya ideal, hasilnya juga amat baik dengan exposure yang cukup pas dalam mode otomatis. Reproduksi warna juga amat baik dan dapat diatur sesuai selera menggunakan Film Simulation Mode. Ketajaman foto dari lensa bawaannya yang agak kurang menyakinkan dari segi fisik karena menggunakan bahan plastik yang ringan ternyata juga amat baik.
Noise yang dihasilkannya cukup rendah pada kondisi malam hari, bahkan hingga ISO 3200 sekalipun. Masih dalam konteks pemotretan di malam hari, performa flash internal Fujifilm X-A2 termasuk baik dengan pengukuran kekuatan pencahayaan yang cukup bagus dan tidak terlalu kuat. Tentunya dengan catatan jarak antara fotografer dan subyek tidak terlalu dekat.
Berikut hasil foto Fujifilm X-A2 langsung dari kamera tanpa proses penyuntingan.
KesimpulanPerkembangan kamera mirrorless telah mencapai tingkat yang mengagumkan. Sulit rasanya membayangkan betapa kamera seringkas X-A2 dapat menghasilkan foto berkualitas tinggi di semua kondisi cahaya, sambil tetap mempertahankan kenyamanan dan kemudahan penggunaan.
Walaupun kecepatan dan akurasi fokus masih bisa ditingkatkan dan fakta bahwa mode video yang dimilikinya hanya ala kadarnya saja, Fujifilm X-A2 mampu menghasilkan foto luar biasa pada berbagai setting ISO. Dengan merogoh kocek sekitar 7 juta rupiah, Anda mendapatkan sebuah kamera mirrorless yang hebat dan ringkas, serta sebuah lensa berkualitas dalam paketnya.
Kelebihan:- Bodi cukup nyaman digenggam
- Desain keren, terutama warna coklat
- Mode pemotretan dapat diakses dengan mudah
- Pengaturan cepat dengan kenop dan tombol putar
- Layar putar yang berguna untuk selfie
- Hasil foto tajam dengan noise rendah di ISO tinggi
- Reproduksi warna bagus dan dapat diatur
- Daya tahan baterai tergolong lama
- Lensa bawaan berkualitas
- Harga relatif terjangkau
Kekurangan:– Bahan lensa dari plastik terasa kurang kokoh
– Kenop putar mudah terputar secara tidak sengaja
– Grip masih terlalu kecil untuk sebagian pengguna
– Sunlight mode tidak sesuai dengan hasil foto
– Kurang ideal dipasangkan dengan lensa yang besar dan berat
Tulisan ini adalah hasil kerja sama antara CNN Indonesia dengan yangcanggih.com. Untuk informasi dan ulasan gadget dan produk elektronik lainnya, klik yangcanggih.com. (eno)